Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
View this post on InstagramFrustrating result today. We deserved more! Let’s keep on going ⚽️! #MOT
A post shared by Pascal Struijk (@pascalstruijk) on
"Orang-orang Indonesia sangat tahu kalau saya punya darah Indonesia. Saya tak tahu bagaimana mereka menemukannya," katanya lagi.
Darah Indonesia yang mengalir dalam tubuhnya membuat Struijk sempat merasa bahwa dirinya adalah orang Indonesia.
Namun, hal itu tidak membuat dirinya ingin dinaturalisasi dan bergabung ke timnas Indonesia.
Struijk akan lebih senang jika dirinya mendapat panggilan dari timnas Belgia atau timnas Belanda, dua negara yang dekat dengannya saat ini.
Baca Juga: Liga Inggris Dimulai Lagi, Kapten Klub Premier League Siap Diskusi dengan PFA
"Saya harus mengakui bahwa saya terkadang merasa sedikit orang Indonesia, tetapi kadang juga tidak. Selain keluarga di sana, saya tak berhubungan atau mengenal orang (Indonesia) lain," kata Struijk.
"Saya sangat senang bila menerima panggilan timnas dari Roberto Martinez (pelatih Belgia), tetapi saya lebih memilih Belanda. Hingga U-17, saya rutin dipanggil sebelum berhenti di bangku cadangan di Ajax."
"Pilihan saya juga tergantung dengan level di karier saya. Saya tahu yang saya inginkan, untuk mencapai top Eropa," ujarnya.
Baca Juga: Tiga Pemain Asing yang Ingin Naturalisasi demi Bela Timnas Indonesia
Pascal Struijk memulai kariernya sebagai pesepak bola profesional di ADO Den Hagg U-17 pada 2015.
Setahun kemudian, ia dilirik oleh akademi Ajax Amsterdam, dan bermain untuk Ajax U-19 mulai musim 2016-2017.
Kariernya melesat cepat setelah musim berikutnya pemain kelahiran Belgia itu diminati oleh Leeds United untuk bermain di Liga Inggris.
Di kompetisi Championship musim 2019-2020, Struijk turun dalam dalam 2 pertandingan saat menang 2-0 atas Hull City dan saat Leeds ditahan imbang Cardif City 3-3.