Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Orang ketika pergi berperang tidak boleh takut. Jika merasa takut sekali saja, maka anda akan mati," ujar dia lagi.
Baca Juga: Jon Jones Dahulu Diklaim Bisa Kalahkan Mike Tyson dan Muhammad Ali
Motivasi itulah yang kemudian mendorong Gaethje tak cuma mempersiapkan diri secara matang saat menjalani pertarungan, tetapi juga siap mati.
"Saya juga tidak ingin mati karena itu hal terakhir yang saya inginkan. Saya bisa pergi ke sana dan mati, saya juga bisa menerimanya. Hal itu akan memberikan banyak kedamaian dalam diri saya," ucap dia.
"Namun, jika dibedah lebih dalam, hal itu seperti saya mati muda. Lebih mulia bagi saya daripada mati dalam situasi seperti itu."
"Jika saya harus mati muda, saya pergi ke tempat itu, dan itu seperti waktu yang damai bagi saya. Sepanjang minggu itu saya tidur lebih baik dari yang pernah saya alami."
"Malam sebelum pertarungan, saya selalu tidur jam setengah 10 selama berturut-turut. Hal itu adalah situasi yang damai bagi saya," kata Gaethje menambahkan.
Baca Juga: Floyd Mayweather Minta Rp8 Triliun untuk Pertandingan Berikutnya
Berkat kemenangan atas Ferguson, Gaethje kini punya kesempatan untuk berduel kontra Khabib Nurmagomedov (Rusia).
Nantinya, laga antara Gaethje dan Nurmagomedov akan menjadi pertarungan unifikasi gelar juara kelas ringan UFC.