Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menegaskan bahwa tim berjulukan Singo Edan keberatan apabila kompetisi Liga 1 2020 kembali digelar tanpa penonton.
Arema FC menjadi salah satu klub yang juga menuntun PT Liga Indonesia Baru agar segera mengelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa.
Dalam tuntutan yang diajukan oleh Arema FC beserta klub lainnya yaitu mengenai kelanjutan ataupun kejelasan kompetisi Liga 1 2020.
Hal itu memang karena setelah surat keputusan kompetisi Liga 1 dihentikan hingga saat ini belum ada kejelasan kembali apa yang akan terjadi ke depannya.
Baca Juga: Rahasia Pemain Persija Riko Simanjuntak Berlari Sangat Cepat
Meski sebelumnya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merencanakan aktivitas sepak bola bisa kembali normal pada 29 Mei 2020, itu belum bisa dipastikan.
Hal itu karena PSSI harus menunggu arahan dari pemerintah apa nantinya masa pandemi virus corona (Covid-19) bakal diperpanjang atau tidak.
Namun dalam waktu dekat ini, PT LIB sebagai operator kompetisi pun bakal menjalankan RUPS.
Salah satunya membahas mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 2020.
“Arema FC juga sebagai pemegang saham, sehingga pihak kami nantinya ikut dalam RUPS Luar Biasa,” kata Ruddy Widodo kepada BolaSport.com, Sabtu (16/5/2020).
Manajer tim berjukukan Singo Edan itu enggan mengungkapkan apa yang akan diusung Arema FC dalam RUPS nantinya.
“Kita lihat saja nanti ya di RUPS LIB, tidak seru kalau saya buka di media sekarang. He he,” ucapnya.
“Nanti kan pasti ada prescon setelah RUPS Luar Biasa, terutama dari rekan-rekan di LIB,” katanya.
Tetapi meski begitu, Arema FC menegaskan bahwa tim asal Malang itu sangat keberatan apabila kompetisi kembali digelar tanpa penonton.
Baca Juga: Lee Chong Wei Tak Yakin Lin Dan Bisa Lolos Olimpiade Tokyo 2020
Menurut Ruddy Widodo, hal itu tidak sesuai dengan filosofi Arema FC yang memiliki basis suporter terbanyak.
“Kami salah satu klub yang mempunyai basis suporter terbanyak tentunya tidak sesuai dengan filosofi sebuah pertandingan sepak bola,” ujar Ruddy.
“Kami tentu saja keberatan kalau kompetisi digelar tanpa penonton,” tutur Ruddy Widodo.
Tentu saja bukan hanya masalah itu, tetapi beberapa konsekuensi juga harus ditanggung klub, apabila kompetisi tidak di gelar.
Tentu saja dengan kompetisi berlangsung, klub harus menggaji pemain.
Tetapi saat kompetisi digelar tanpa penonton, tentu saja tidak ada pemasukan untuk klub, sehingga konsekuensi terbesar tentu masalah anggaran dana.