Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tanggal 18 Mei 1994 tidak akan pernah dilupakan suporter AC Milan. Pada hari itu, I Rossoneri memberikan sebuah penampilan terhebat sepanjang sejarah Liga Champions.
Dalam duel klasik final Liga Champions 1993-1994, AC Milan secara luar biasa menggasak Barcelona 4-0.
Saat itu kedua tim menyandang sebutan tim impian karena memiliki deretan pemain bintang.
Dream Team-nya Barcelona yang dilatih Johan Cruyff antara lain diisi oleh Albert Ferrer, Sergi Barjuan, Ronald Koeman, Pep Guardiola, Hristo Stoichkov, dan Romario.
Saat itu Barcelona dikenal sebagai tim paling atraktif dan paling ofensif di seantero Eropa.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 17 Mei 2008, Luca Toni Hat-trick, Jadi Raja Gol, Bawa Bayern Muenchen Juara
Di kubu AC Milan, pasukan besutan Fabio Capello yang punya julukan Gli Invicibili diperkuat oleh Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini, Marcel Desailly, Roberto Donadoni, Dejan Savicevic, dan Marco van Basten.
Kebalikannya dari Barcelona, AC Milan dianggap sebagai representasi pertahanan terbaik di Eropa.
Akan tetapi, menatap final Liga Champions 1993-1994, tim impiannya AC Milan timpang.
Baresi dan Costacurta terkena skorsing sementara Van Basten serta Gianluigi Lentini cedera.
Dengan pertahanan menjadi kekuatan utamanya, AC Milan malah tampil di laga final yang digelar di Athena itu dengan lini belakang darurat.
Paolo Maldini digeser ke tengah berduet dengan bek cadangan Filippo Galli dan Christian Panucci dimainkan sebagai bek kiri.
Barcelona pun diunggulkan bakal memenangi duel klasik ini.
Namun, yang terjadi kemudian sulit dipercaya.
Sementara pertahanan mereka tak tertembus Romario dan Stoichkov, permainan menyerang AC Milan mengobrak-abrik lini belakang Barcelona dengan Savicevic terutama menjadi bintang terdepan.
Di menit ke-22, setelah melewati Miguel Angel Nadal di sayap kanan, Savicevic melaju masuk ke kotak penalti.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 16 Mei 2001, Kalahkan Alaves 5-4 Lewat Golden Goal, Liverpool Juara Piala UEFA
Dengan Koeman, Sergi, dan kiper Andoni Zubizarreta berusaha menutupnya, Savicevic melepaskan operan buat Daniele Massaro yang tidak terkawal.
Massaro pun tinggal menceploskan bola ke gawang kosong.
Menjelang babak pertama berakhir, AC Milan menggandakan skor.
Massaro kembali mencetak gol, kali ini memanfaatkan umpan mendatar Roberto Donadoni yang sukses masuk ke kotak penalti setelah melewati Ferrer.
Di awal babak kedua, tepatnya di menit ke-47, Savicevic beraksi lagi.
Sukses merebut bola dari Nadal, Savicevic kemudian melepaskan tembakan lob yang melewati Zubizarreta dan masuk ke gawang Barcelona.
Gol pemain yang punya julukan Il Genio alias Si Jenius itu sampai sekarang dianggap sebagai salah satu gol terbaik sepanjang sejarah Liga Champions.
Di menit ke-58, Marcel Desailly melengkapi kemenangan gemilang AC Milan.
Dia mampu menerobos kerumunan bek-bek Barcelona dan menaklukkan Zubizarreta dengan sebuah tembakan melengkung ke tiang jauh.
Banyak yang menganggap performa AC Milan sebagai yang terbaik yang pernah ditunjukkan sebuah tim dalam sejarah Piala/Liga Champions.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 15 Mei 1996, Saat Zinedine Zidane Gagal di Final Piala UEFA
"Kami memainkan pertandingan yang sempurna. Kami tak pernah membiarkan Barcelona mendapatkan ritme permainannya," kata Capello usai pertandingan seperti dikutip Bolasport.com dari ESPN.
"Saya akan memberi semua 11 pemain AC Milan angka rapor 10 dengan Dejan Savicevic sebagai man of the match-nya," lanjut Capello.
Gol: 1-0 Daniele Massaro 22', 2-0 Daniele Massaro 45+2', 3-0 Dejan Savicevic 47', 4-0 Marcel Desailly 58'
Stadion Olimpiade, Athena
AC Milan: 1-Sebastiano Rossi, 2-Mauro Tassotti, 5-Filippo Galli, 3-Paolo Maldini (13-Stefano Nava 83'), 3-Christian Panucci; 9-Zvonimir Boban, 4-Demetrio Albertini, 8-Marcel Desailly, 7-Roberto Donadoni; 10-Dejan Savicevic, 11-Daniele Massaro.
Barcelona: 1-Andoni Zubizarreta; 2-Albert Ferrer, 4-Ronald Koeman, 5-Miguel Angel Nadal, 7-Sergi Barjuan (16-Quique Estebaranz 71'); 9-Guillermo Amor, 3-Pep Guardiola, 6-Jose Maria Bakero; 8-Hristo Stoichkov, 10-Romario, 11-Txiki Begiristain (14-Eusebio 51')