Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Putuskan Gantung Raket, PP PBSI Nilai Tontowi Bisa Jadi Contoh Teladan

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 18 Mei 2020 | 14:55 WIB
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad saat melawan pebulutangkis ganda campuran India Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnapa dalam turnamen bulutangkis Indonesia Open 2019 di Senayan, Jakarta, Senin (16/7/2019) Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow berhasil maju kebabak selanjutnya set (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Sejak membela Indonesia sebagai pemain junior pada tahun 2005, sudah banyak prestasi yang ditorehkan Tontowi Ahmad.

Selain menjuarai Indonesia Open, mencetak hat-trick kampiun pada All England Open, dan menjadi jawara dunia, Tontowi juga sukses meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Pencapaian tersebut menjadi puncak prestasi Tontowi -bersama Liliyana Natsir- sebagai seorang atlet.

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad memamerkan medali emas Olimpiade Rio 2016 yamg diraih seusai memen

"Puncak prestasi Tontowi adalah Olimpiade Rio 2016. Setelah Olimpiade London 2012 kami gagal menyumbang medali dari bulu tangkis, pada tahun 2016, bersama Liliyana, Tontowi berhasil mempersembahkan medali emas," tutur Budiharto.

"Itu adalah jasa yang sangat dihargai oleh PBSI dan seluruh bangsa Indonesia," kata Budiharto lagi.

Sebelum menyatakan pensiun, Tontowi Ahmad sempat melanjutkan karier bulu tangkisnya bersama pemain muda, Winny Oktavina Kandow, selama satu tahun (2019).

Namun, hasil yang dianggap kurang maksimal membuat Owi memutuskan untuk berpisah jalan dengan Winny.

Baca Juga: Tontowi Ahmad Resmi Ikuti Jejak Liliyana Natsir Gantung Raket

Tontowi kemudian dicoba bermain dengan Apriyani Rahayu pada Indonesia Masters 2020, 14-19 Januari lalu di Istora Senayan, Jakarta.

Debut mereka sebagai pasangan cukup menjanjikan dengan mencapai perempat final.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P