Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Tokyo 2020 Bisa Batal Jika Gagal Digelar Tahun Depan

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 21 Mei 2020 | 16:55 WIB
Logo Olimpiade Tokyo 2020. (DOK TOKYO2020.JP)

BOLASPORT.COM - Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach mengaku paham dengan kemungkinan dibatalkannya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 jika tak bisa digelar tahun depan.

Dilansir BolaSport.com dari BBC, panitia lokal Olimpiade Tokyo 2020 mengaku tidak memiliki rencana cadangan setelah multievent olahraga dunia empat tahunan itu ditunda sampai musim panas berikutnya karena pandemi virus Corona alias Covid-19.

"Anda tidak bisa seterusnya memperkerjakan 3.000 sampai 5.000 orang dalam sebuah komite organisasi," ucap Bach.

"Anda tidak bisa membuat posisi atlet tidak jelas," kata Bach menambahkan.

Baca Juga: Murka! Khabib Nurmagomedov Sentil Penganut Teori Konspirasi COVID-19

Sebelumnya, Bach sempat mengisyaratkan semangat setelah memutuskan menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 dari 24 Juli-9 Agustus tahun ini ke 23 Juli-8 Agustus tahun depan.

Bach berharap, penyelenggaraan tahun depan bisa menjadi momen unik sekaligus mengirim pesan solidaritas ke seluruh dunia, bahwa pada akhirnya umat manusia bisa kembali berkumpul dan merayakan kemenangan atas virus Corona.

Namun, saat ini, optimisme Bach tersebut mulai berkurang.

"Tidak ada cetak biru untuk hal itu, jadi kami harus terus melihat perkembangan hari ke hari," ujar dia.

"Sangat menantang dan pada saat bersamaan juga menarik," kata Bach lagi.

Baca Juga: 8 Tahun Vakum, Dan Hardy Ingin Comeback Lawan Donald Cerrone

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengakui bahwa negaranya bakal kesulitan menggelar Olimpiade Tokyo 2020 andai tak kunjung mengatasi virus Corona.

Di sisi lain, Kepala Asosiasi Medis Jepang menyarankan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 sangat bergantung dengan penemuan vaksin Covid-19.

"Untuk hal ini, kami (IOC) akan menyerahkan kepada saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)," kata Bach.

Terkait dengan gagasan untuk mengadakan Olimpiade tanpa penonton, Thomas Bach secara tegas menolak.

Baca Juga: Sebelum Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya, 5 Ganda Putra Indonesia Ini Juga Jadi Nomor 1 Dunia

Menurut Bach, penyelenggaraan Olimpiade tanpa kehadiran penonton bak sayur tanpa garam.

"Bukan itu yang kami inginkan. Sebab, semangat Olimpiade juga menyatukan para fans dan hal inilah yang membuat Olimpiade sangat unik, mereka (para fans) ada di Stadion Olimpiade, semua penggemar dari seluruh dunia bersama-sama," tutur dia.

"Namun, ketika menyangkut dengan keputusan, saya akan meminta waktu lagi untuk berkonsultasi dengan para atlet, WHO, dan juga parter-partner di Jepang," kata Bach menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P