Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Steven bangkit dan meminta semua staf pelatih untuk meninggalkan ruang ganti, karena dia ingin sendirian dengan para pemain."
"Semua staf pergi, bahkan para fisios yang memberikan perawatan kepada para pemain."
"Stevie bangkit dan mengatakan bahwa Liverpool adalah miliknya, itu adalah klubnya, semua yang pernah dikenalkan dan dia tidak ingin menjadi bahan tertawaan sejarah Liga Champions."
Baca Juga: Terjangkit COVID-19, Eks Pelatih Liverpool Ibaratkan Sakitnya seperti Mendaki Gunung Kilimanjaro
"Dia mengatakan bahwa jika kita menghormatinya dan mencintainya sebagai kapten, maka kita perlu sadar dan kembali bertanding," ujar Cisse melanjutkan.
Gerrard mencetak gol pertama bagi Liverpool pada babak kedua.
Gol tersebut berhasil mengangkat motivasi para pemain The Reds untuk memenangkan pertandingan.
Enam menit berselang, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso berhasil mencetak gol dan membuat skor imbang 3-3.
Setelah mencetak gol pertama, Gerrard sempat mengangkat tangan seolah meminta dukungan kepada seluruh pendukung dan staf Liverpool yang hadir.
Baca Juga: Cari Striker Baru, Liverpool Incar Bocah Bengal Milik Barcelona
Selain itu, Gerrard juga memberikan motivasi kepada rekan-rekannya untuk tetap memiliki harapan untuk menang.
Di akhir pertandingan, anak asuh Benitez itu berhasil mengangkat trofi Liga Champions kelima mereka setelah memenangkan adu penalti dengan skor 3-2.
#OnThisDay in 2005, the miracle of Istanbul! ????????
Half-time: AC Milan 3-0 Liverpool
Full-time: AC Milan 3-3 LiverpoolLiverpool win 3-2 on penalties! ????????????#UCLfinal pic.twitter.com/lmm5cPrnFH
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 25, 2018