Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Momen kemenangan Liverpool pada Liga Champions 2005 tak akan terjadi tanpa adanya satu pemain ini.
Momen kemenangan Liverpool pada babak final Liga Champions 2005 menjadi salah satu momen terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola.
Momen yang terkenal dengan sebutan 'The Miracle of Istanbul' itu menunjukkan bahwa apa pun bisa terjadi di sepak bola.
The Reds harus bertemu dengan klub raksasa Liga Italia saat itu, AC Milan, pada babak final Liga Champions yang diadakan di Istanbul.
Skuad AC Milan saat itu bisa dibilang skuad terbaik yang ada di Eropa saat itu.
Baca Juga: Juergen Klopp: Fans Liverpool Perlu Jadi Suporter Stay at Home Terbaik Saat Ini
Bahkan, I Rossoneri baru saja menjuarai Liga Champions dua tahun sebelumnya, yakni pada 2003.
AC Milan langsung memimpin pertandingan di babak pertama lewat dua gol Hernan Crespo dan satu gol Paolo Maldini.
Akan tetapi, Liverpool mampu membalas dengan mencetak tiga gol dalam waktu enam menit pada babak kedua.
Anak asuh Rafael Benitez memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti dan berhasil memenangkan pertandingan tersebut.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Sportbible, kemenangan Liverpool tersebut tak akan terjadi tanpa peran serta satu pemain.
Baca Juga: Drama Transfer Kai Havertz, Barcelona dan Liverpool Saling Sikut
Pemain yang dimaksud adalah kapten tim, Steven Gerrard.
Penampilan Gerrard saat itu disebut-sebut sebagai penampilan individu terbaik sepanjang masa, tak hanya di dalam lapangan tapi juga di luar lapangan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh mantan rekan setim Gerrard di Liverpool, Djibril Cisse.
Menurut Cisse, mantan gelandang timnas Inggris menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut.
Cisse mengungkapkan apa yang dilakukan oleh Gerrard kepada para pemain Liverpool yang sudah kehilangan harapan di jeda antara babak pertama dan kedua.
Baca Juga: Bagi Klopp yang Penting Liverpool Juara, Tidak Penting di Mana-nya
"Saya tidak akan pernah melupakan pidato Steven Gerrard di babak pertama pada final Liga Champions 2005," ucap Cisse.
"Benitez datang ke ruang ganti, dia memberikan nasihat bahwa kita tidak boleh menyerah dan kita perlu mencetak gol dengan cepat."
"Steven bangkit dan meminta semua staf pelatih untuk meninggalkan ruang ganti, karena dia ingin sendirian dengan para pemain."
"Semua staf pergi, bahkan para fisios yang memberikan perawatan kepada para pemain."
"Stevie bangkit dan mengatakan bahwa Liverpool adalah miliknya, itu adalah klubnya, semua yang pernah dikenalkan dan dia tidak ingin menjadi bahan tertawaan sejarah Liga Champions."
Baca Juga: Terjangkit COVID-19, Eks Pelatih Liverpool Ibaratkan Sakitnya seperti Mendaki Gunung Kilimanjaro
"Dia mengatakan bahwa jika kita menghormatinya dan mencintainya sebagai kapten, maka kita perlu sadar dan kembali bertanding," ujar Cisse melanjutkan.
Gerrard mencetak gol pertama bagi Liverpool pada babak kedua.
Gol tersebut berhasil mengangkat motivasi para pemain The Reds untuk memenangkan pertandingan.
Enam menit berselang, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso berhasil mencetak gol dan membuat skor imbang 3-3.
Setelah mencetak gol pertama, Gerrard sempat mengangkat tangan seolah meminta dukungan kepada seluruh pendukung dan staf Liverpool yang hadir.
Baca Juga: Cari Striker Baru, Liverpool Incar Bocah Bengal Milik Barcelona
Selain itu, Gerrard juga memberikan motivasi kepada rekan-rekannya untuk tetap memiliki harapan untuk menang.
Di akhir pertandingan, anak asuh Benitez itu berhasil mengangkat trofi Liga Champions kelima mereka setelah memenangkan adu penalti dengan skor 3-2.
#OnThisDay in 2005, the miracle of Istanbul! ????????
Half-time: AC Milan 3-0 Liverpool
Full-time: AC Milan 3-3 LiverpoolLiverpool win 3-2 on penalties! ????????????#UCLfinal pic.twitter.com/lmm5cPrnFH
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 25, 2018