Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sepak bola adalah hidup dan nafas saya - tetapi orang tua saya sangat keras terhadap saya. Mereka tidak menerima kenyataan bahwa saya bermain sepakbola karena bagi mereka sepakbola adalah sesuatu yang dimainkan anak-anak jika mereka tidak pergi ke sekolah."
Baca Juga: Kegiatan Winger Bali United, Fahmi Al Ayyubi Saat Lebaran dan Setelahnya
"Saya pergi ke sekolah dan saya bukan murid yang buruk, tetapi saya memiliki hasrat, yaitu sepak bola."
"Saya ingat suatu hari saya bermain di kota saya dan saya harus diam-diam agar orang tua saya tidak tahu. Namun ada yang tidak saya ketahui, ayah saya bersama beberapa temannya berada di dekat lapangan saat itu juga."
"Segala sesuatu yang saya lakukan hari itu dalam pertandingan itu memberi saya 'izin' untuk bermain sepak bola dengan bebas. Karena orang tua saya tidak tahu sampai saat itu bahwa anaknya memiliki bakat alami untuk permainan itu."
"Saya seperti pahlawan di lingkungan saya setelah pertandingan itu. Hari itu, ketika saya kembali ke rumah, ayah saya tiba kemudian berkata: 'Kamu sangat baik, saya melihat pertandingan Anda hari ini. Saya akan berbicara dengan ibumu jadi kamu bisa terus bermain.'"
"Itulah bagaimana ayah saya memberi saya 'izin' untuk terus bermain. Saya berusia sekitar 12 atau 13 tahun kala itu."
"Sejak saat itu saya tidak lagi melihat ke belakang. Saya mendapat restu dari ayah saya dan Anda tidak bisa mencegah saya keluar dari lapangan sepakbola," kata Eto'o menambahkan.