Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Meski kalah telak, Legenda Persib Bandung, Yadi Mulyadi tetap bangga bisa bertanding melawan klub sebesar AC Milan.
Pada tanggal 4 Juni 1994 merupakan salah satu hari yang spesial bagi para pecinta sepak bola Indonesia.
Pasalnya kala itu, klub terbaik Indonesia Persib Bandung kedatangan tamu salah satu klub segudang prestasi asal Italia, AC Milan.
Pada era itu, Persib bisa dikatakan klub terbaik setelah berhasil menjuarai kompetisi Perserikatan edisi pamungkas.
Sedangkan AC Milan datang dengan status Juara Liga Champions musim 1993/1994.
Baca Juga: Perangi Covid-19, Persib Bandung Kembali Sumbangkan Alat Ventilator
Penampilan apik AC Milan tersebut tak terlepas dari tangan dingin pelatih Fabio Capello.
Bukan pertandingan yang seimbang, dalam duel yang dilaksanakan di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Persib harus menelan kekalahan telak 0-8 dari AC Milan.
Meski begitu, salah satu Pemain Persib, Yadi Mulyadi tetap merasa bangga.
Yadi menyebut bahwa kesempatan yang ia dapatkan merupakan salah satu momen langka.
Dan tak semua pesepak bola Indonesia mendapatkan kesempatan tersebut.
Lebih lanjut lagi, Yadi juga menyebut bahwa AC Milan menang dari segi apapun.
Sehingga ia tak merasa berkecil hati meski terbantai 0-8.
"Saat itu, kami kalah segalanya, bangga tentunya bisa satu lapangan dengan pemain-pemain bintang dunia dari klub raksasa Eropa," kata Yadi, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persib.
Walau superstar AC Milan, Marco Van Basten saat itu harus absen, namun Rosonerri masih diperkuat oleh bintang-bintang lainnya.
Nama-nama seperti Marcell Desailly, Gianluigi Lentini, Filipo Galli, Dejan Savicevic hingga Sebastiano Rossi menjadi lawan Yadi.
Sedangkan di sisi Persib, Yadi ditemani oleh legenda Maung Bandung lainnya, seperti Robby Darwis, Yudi Guntara, Kekey Zakaria, Sutiono Lamso, dan Yusuf Bachtiar.
Baca Juga: Sukses Tahan Imbang Ajax Jadi Laga Terakhir Persib Lawan Klub Asal Eropa
Dari Laga tersebut, Yadi mengaku banyak mendapatkan pelajaran.
"Laga yang sarat akan pelajaran," ujar Yadi.
"Kami dapat banyak pengalaman sangat berkesan yang tak bisa dilupakan, pelajaran buat saya khususnya saat menghadapi pemain bintang dunia," tutur Yadi.