Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB),Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), dan Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB).
Meskipun nama-nama tersebut terdengar asing, rupanya klub-klub ini merupakan cikal bakal dari, Persib Bandung , PPSM Magelang, PSM Madiun, PSIM Yogyakarta , Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , dan Persis Solo .
Tanpa adanya partisipasi ke tujuh klub ini mungkin PSSI tak akan pernah ada hingga saat ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam perjalanannya mendirikan PSSI, Ir. Soeratin Sosrosoegondo memiliki rintangan tersendiri dalam membentuk organisasi sepak bola Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Untungnya pada masa tersebut, inisiasi Soeratin disambut oleh tujuh klub pribumi lewat partisipasinya dalam sebuah puncak pertemuan di Yogyakarta. Sebelumnya, pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola Indonesia telah dilakukan, seperti di Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Tujuan rangkaian pertemuan tersebut mematangkan gagasan sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan. Saat itu, pertemuan pun digelar serapi mungkin dan dilakukan dengan kontak pribadi untuk menghindari sergapan Polisi Belanda. Dengan semangat persatuan yang telah disampaikan pada momen Sumpah Pemuda, tepat tanggal 19 April 1930, tujuh klub sepak bola berkumpul di Yogyakarta. Mereka adalah Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB),Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), dan Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB). . Bagi generasi sekarang nama-nama itu kemungkinan terdengar begitu asing. Namun nama-nama tersebut adalah cikal bakal nama dari Persib Bandung, PPSM Magelang, PSM Madiun, PSIM Yogyakarta, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Persis Solo. Tanpa partisipasi dan semangat persatuan dari klub-klub tersebut, mungkin tak akan pernah ada PSSI. #KitaGaruda #RiseTogether #SelasaTrivia
Sebuah kiriman dibagikan oleh PSSI (@officialpssi) pada 9 Jun 2020 jam 5:41 PDT
Dikutip dari Kompas.com, kehadiran PSSI kala itu menjadi penyeimbang atas eksistensi persepak bola Belanda yang tergabung dalam Nederlandsch Indische Veothal Bond (NIVB) dan pesepak bola Tionghoa bersama Hwa Nan Veotbal Bond (HNVB).
Selain itu berdirinya PSSI juga merupakan bentuk nyata tekad pemuda Indonesia berorganisasi setelah munculnya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Baca Juga: Indra Sjafri Segera Bentuk Program untuk Timnas U-19 Indonesia
Dalam prosesnya, Soeratin banyak menemui kendala.
Bahkan ketika mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola Indonesia, Soeratin harus melakukannya dengan serapi mungkin.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari sergapan Polisi Belanda.
Namun untungnya semua semua hal yang telah dilakukan sanggup berbuah manis dengan berhasil lahirnya PSSI .