Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Bek Muda Persib Ungkap Alasan di Balik Nomor Punggung Unik 66
"Itu adalah hari-hari di mana sangat sedikit orang Asia, atau pemain ASEAN berada di Eropa dan beberapa orang bahkan berpikir bahwa Singapura ada di Amerika Selatan," ujar Fandi Ahmad dikutip BolaSport.com dari Straits Times.
"Saya beruntung dan diberkati bisa mendapatkan kesempatan untuk bermain dan bermain bagus di Eredivisie dan Eropa melawan lawan berkualitas, tetapi saya juga bekerja sangat keras.
"Hasil jajak pendapat itu tidak penting, tetapi bagus untuk menempatkan Singapura di peta sepak bola dunia dan mencatat prestasi," ujarnya.
Ia pun memiliki harapan untuk kedepannya bagi pemain Singapura.
"Saya berharap lebih banyak orang Singapura dapat bermain di Eropa di masa depan, karena itu hanya akan baik untuk perkembangan mereka sendiri, tim nasional, dan sepak bola Singapura secara umum," ujar Fandi Ahmad.
Sebelum Fandi Ahmad bermain di FC Groningen, ia merupakan pemain dari klub legendari Indonesia, Niac Mitra.
Niac Mitra merupakan klub yang bermain di kompetisi Galatama.
Fandi Ahmad bermain satu musim bersama Niac Mitra dan membantu tim meraih gelar. Saat itu Niac Mitra menjadi juara musim 1982-1983.