Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan itu membuatnya tersadar banyak latihan yang harus dilakukan untuk mencapai level yang sama dengan rekannya di akademi.
"Saya berpikir, betapa buruknya level saya jika dibandingkan Grandmaster Renzo karena Shawn telah mengalahkan saya dengan mudah," tutur GSP.
"Lalu Shawn bilang lagi ke saya, 'Saat dengan Renzo, dia mengalahkan saya dengan mudah, Ya Tuhan, saya masih harus banyak latihan jika ingin menjadi petarung profesional dan juara dunia'," sambungnya.
Dengan cerita Williams, GSP menjadi pesimis karena langkahnya masih sangat panjang untuk menjadi petarung profesional dan berniat menguburkan mimpinya dalam-dalam.
Baca Juga: Dana White Tidak Kaget Jorge Masvidal Tidak Melawan Kamaru Usman
"Itu terlihat bagi saya menjadi tidak mungkin dan hampir berhenti," tuturnya.
"Rasanya seperti berkendara tujuh jam, dan banyak berpikir. Dan saya berpikir,'Apa yang harus saya lakukan apa yang harus saya kerjakan?'," ucapnya.
Keputusan untuk melanjutkan sebagai petarung profesional ternyata lebih mendominasi dalam benaknya, dan sekarang menjadi petarung yang dilantik sebagai Hall of Fame UFC.
Selain itu, GSP juga tercatat menjadi salah satu deretan petarung MMA terhebat sepanjang masa.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Drama 9 Gol dan Comeback Manis Persipura Jayapura