Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Bagaimana kita bisa berharap sesuatu yang baik. Kalau dari awal dimulai tidak baik,” ujar Zia.
“Kalau seperti ini namanya bukan pemilihan. Jadi tidak ada pemilihan kalau pemilihan itu demokratis. Kalau cuma satu orang mau dipilih apa, yang namanya pemilihan ya ada pilihan,” katanya.
“Bahkan kalau di warung makan saja ada pilihannya ayam goreng sama ayam bakar. Tapi kalau ini tidak ada tadi.”
Walaupun begitu Madura United mengungkapkan bahwa kata dari setuju itu sendiri memiliki syarat yang harus dan bisa diwujudkan oleh pimpinan baru PT LIB.
Yang mana syarat agar para pimpinan baru PT LIB ini nantinya bisa akuntebal dan transparan mengenai apapun itu.
Baca Juga: VIDEO - Lionel Messi Cuma Butuh 17 Menit Cetak Hattrick Kontra Mallorca
“Sekali lagi. Apapun yang terjadi tadi kami, Madura United bilang setuju dengan syarat, dirut bisa profesional, akuntebal dan bisa tranparasi,” ucapnya.
Hal yang lalu, seperti kabar adanya nepotisme ataupun korupsi diharapkan tidak terjadi lagi kedepannya.
Diharapkan para pengurus baru bisa belajar dari yang lalu.
“Hal yang kemarin bisa terjadi itu karena tidak ada transparasi. Kalau ada saya yakin tidak akan ada hal yang terjadi seperti itu. Dan yang perlu ditegaskan, klub bukan pengemis, kami juga bukan mau marah.”
Baca Juga: VIDEO - Gagal Total, Gocekan Cristiano Ronaldo Berujung Memalukan
“Kami yang punya saham, kami yang gaji pemain, kami juga yang bayar stadion sendiri, bahkan penonton masuk pun bayar tiket. Jadi kami harap PT LIB itu kedepannya bisa lebih transparan,” tutur Zia Ul Haq.
Saat ini Direktur Utama PT LIB dipimpin oleh Ahmad Hadian Lukita yang menggantikan posisi Cucu Somantri.
Juni Ardianto sebagai komisaris utama PT LIB dan Leo Siegers serta Andogo Wiradi menempati posisi komisaris PT LIB.