Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu cara yang dilakukan Marcus untuk mengatasi perasaan tertekan jelang bertanding adalah menghubungi keluarga, serta berdoa.
"Saya biasanya berdoa, atau menghubungi istri dan anak via video call. Yang terpenting adalah saya melakukan yang terbaik," tutur atlet yang akrab disapa Sinyo itu.
Baca Juga: Pelatih Kento Momota Heran BAM Rekrut Flandy Limpele Jadi Pelatih
Meski berstatus sebagai pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus/Kevin tak jarang merasakan kekalahan.
Namun, Marcus selalu berusaha untuk tidak larut ke dalam perasaan negatif saat gagal mencapai hasil yang diinginkan.
"Kekalahan yang menyesakkan pasti ada, contohnya pada final All England Open 2020 tempo hari," ucap dia.
"Namun, kalau saya menyesali hasil tersebut, apakah pertandingannya bisa terulang? Kan tidak begitu. Ya saya menikmati saja hasil yang ada," kata Marcus.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Sebut Pencapaian pada Tahun 2019 Jadi yang Terbaik
Lebih lanjut, Marcus Fernaldi Gideon mengaku lebih memilih mengabaikan komentar miring warganet ketika ia dan Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih hasil tak maksimal dalam satu turnamen.
"Saya jarang membaca komentar netizen daripada membuat saya kesal. Kalau tidak sengaja terbaca, ya sudahlah santai saja," tutur Marcus.
"Namun, saya tidak mau sengaja mencari-cari komentar mereka. Kalau membuat stres, untuk apa?" kata dia lagi.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuka kompetisi tahun 2020 dengan menjuarai Indonesia Masters 2020.
Mereka juga menjadi finalis All England Open 2020 pada Maret lalu, serta menjadi bagian skuad tim putra Indonesia saat menjuarai Kejuaraan Beregu Asia 2020.