Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Punya Banyak Tekanan dengan Kevin Sanjaya, Marcus Gideon Tetap Nikmati

By Lariza Oky Adisty - Minggu, 14 Juni 2020 | 17:00 WIB
Ekspresi ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada semifinal All England Open 2020, Sabtu (14/3/2020) (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Marcus Fernaldi Gideon mengaku paham dengan target yang dibebankan kepada dia dan Kevin Sanjaya Sukamuljo selaku pasangan ganda putra nomor satu dunia.

Untuk itu, dia memilih menerima dan menikmati semua tekanan tersebut.

Duet Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memang tengah berada di puncak dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Selain menempati peringkat teratas BWF, Marcus/Kevin juga memuncaki klasemen Race to Tokyo.

Berstatus sebagai yang terbaik membuat Marcus/Kevin kerap mendapat ekspetasi tinggi, baik dari pelatih maupun publik.

Saat mereka gagal memenuhi harapan tersebut, tak jarang mereka menuai kritik hingga hujatan.

Baca Juga: Selain Marcus/Kevin, Ini Pebulu Tangkis Indonesia yang Raih Tempat pada Olimpiade Tokyo 2020

Meski begitu, Marcus mengaku tak mau terlalu ambil pusing.

"Tekanan pasti ada, apalagi saat kami semakin berada di atas. Setiap bertanding selalu ada target juara. Bahkan menjadi finalis saja sudah dianggap gagal," kata Marcus, dikutip BolaSport.com dari program Ngobrol bersama Atlet milik PP PBSI di Instagram Live.

"Hanya saja ini pekerjaan dan hobi, jadi saya menikmati saja," ucap dia lagi.

Salah satu cara yang dilakukan Marcus untuk mengatasi perasaan tertekan jelang bertanding adalah menghubungi keluarga, serta berdoa.

"Saya biasanya berdoa, atau menghubungi istri dan anak via video call. Yang terpenting adalah saya melakukan yang terbaik," tutur atlet yang akrab disapa Sinyo itu.

Baca Juga: Pelatih Kento Momota Heran BAM Rekrut Flandy Limpele Jadi Pelatih

Meski berstatus sebagai pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus/Kevin tak jarang merasakan kekalahan.

Namun, Marcus selalu berusaha untuk tidak larut ke dalam perasaan negatif saat gagal mencapai hasil yang diinginkan.

"Kekalahan yang menyesakkan pasti ada, contohnya pada final All England Open 2020 tempo hari," ucap dia.

"Namun, kalau saya menyesali hasil tersebut, apakah pertandingannya bisa terulang? Kan tidak begitu. Ya saya menikmati saja hasil yang ada," kata Marcus.

Baca Juga: Ahsan/Hendra Sebut Pencapaian pada Tahun 2019 Jadi yang Terbaik

Lebih lanjut, Marcus Fernaldi Gideon mengaku lebih memilih mengabaikan komentar miring warganet ketika ia dan Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih hasil tak maksimal dalam satu turnamen.

"Saya jarang membaca komentar netizen daripada membuat saya kesal. Kalau tidak sengaja terbaca, ya sudahlah santai saja," tutur Marcus.

"Namun, saya tidak mau sengaja mencari-cari komentar mereka. Kalau membuat stres, untuk apa?" kata dia lagi.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuka kompetisi tahun 2020 dengan menjuarai Indonesia Masters 2020.

Mereka juga menjadi finalis All England Open 2020 pada Maret lalu, serta menjadi bagian skuad tim putra Indonesia saat menjuarai Kejuaraan Beregu Asia 2020.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P