Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Irfan Bachdim Ungkap Alasan Pilih Indonesia Ketimbang Belanda

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 14 Juni 2020 | 16:50 WIB
Irfan Bachdim saat latihan bersama Timnas Senior Indonesia di Lapangan Madya, Jakarta (14/02/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Tidak mudah bagi Irfan Bachdim untuk memutuskan menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada usia 18 tahun.

Meskipun sejak kecil berada di Belanda, Irfan Bachdim akhirnya memutuskan untuk menjadi WNI.

Irfan Bachdim lahir di salah satu kota di Belanda, yakni Amsterdam, pada 11 Agustus 1988.

Dari kecil, cita-citanya memang ingin menjadi pesepak bola profesional.

Sejak umur sembilan tahun, Irfan Bachdim sudah bergabung dengan akademi sepak bola di Belanda, yakni SV Argon pada 1997.

Pemain yang saat ini berusia 31 tahun itu juga berpindah-pindah akademi sepak bola di Belanda seperti Ajax Amsterdam, dan FC Ultrecht.

Dalam meniti kariernya di akademi, Irfan Bachdim merasa bahwa ia tidak ingin menjadi warga negara Belanda.

Penampilannya yang cemerlang ketika di akademi rupanya dilirik oleh tim pelatih timnas U-23 Indonesia.

Baca Juga: Deontay WIlder Jadi Ancaman untuk Laga Anthony Joshua vs Tyson Fury

Usia Irfan Bachdim saat itu baru menginjak 16 tahun, tetapi sudah membela timnas U-23 Indonesia.

Irfan Bachdim merasa ia sangat diterima dengan baik di Indonesia.

"Dari dulu waktu saya lahir, saya punya dua paspor, Indonesia dan Belanda. Tapi waktu 16 tahun, saya sudah membela timnas U-23 Indonesia," kata Irfan Bachdim saat berbincang dalam akun Youtube Hanif dan Rendy Show.

"Di Belanda banyak rasis. Waktu saya bermain di akademi Ultrecht, ada kata-kata jelek untuk orang Asia ketika saya bermain di Belanda. Saya tidak pernah merasa seperti orang Belanda. Saya selalu merasa dari orang luar," ucap pemain yang saat ini membela PSS Sleman tersebut.

Baca Juga: Sejak Liga 1 2017, Ini Tiga Klub yang Sulit Dikalahkan Arema FC

Eks pemain Bali United itu juga merasa bahwa permainannya tidak terlalu bagus untuk membela timnas Belanda.

Ia pun akhirnya memilih menjadi WNI pada usia 18 tahun.

"Saya bangga bisa bermain di Indonesia karena saya orang Indonesia," kata Irfan Bachdim.

Keputusan memilih menjadi WNI tanpa proses naturalisasi juga karena adanya faktor emosional.

Baca Juga: Bukan Cristiano Ronaldo, Darren Fletcher Akui Legenda Man United Ini Punya IQ Berbeda

Ya, ayah Irfan Bachdim merupakan orang Indonesia, sementara sang ibu lahir di Belanda.

Ketika masih di Belanda, Irfan Bachdim selalu menyempatkan diri untuk berlibur ke Indonesia.

Keinginan untuk menjadi WNI memang sudah ditanamkan sejak lama oleh mantan pemain Persema Malang tersebut.

"Saya selalu bangga dengan Indonesia. Dari kecil, ada lambang Garuda di tas saya."

"Kalau boleh jujur, paspor Belanda itu paling mudah untuk jalan-jalan kemana saja. Tapi ketika saya pilih paspor Indonesia, saya mau tinggal di Indonesia sampai tua. Saya tidak mau pulang ke Belanda," tutup Irfan Bachdim.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Masker buatan @fcbarcelona jadi yang termahal dibanding tim-tim Eropa yang lain. Di saat liga-liga Eropa vakum karena gempuran virus corona, sejumlah klub mencoba mencari uang lewat penjualan masker. Maklum, mereka tak mendapat dana pemasukan dari hak siar maupun tiket pertandingan. Hasilnya, produksi Barcelona jadi yang termahal dengan banderol 18 euro (Rp 289 ribu) per buah. Anggap saja Barcelona sanggup menjual lima masker dalam sehari selama satu bulan, maka mereka bisa meraup untung Rp 43,3 juta. Nominal tersebut lebih dari cukup untuk membiayai satu warga Indonesia naik haji. Berdasarkan kesepakatan Komisi VIII DPR RI dan Menteri Agama, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2020 adalah Rp 35,2 juta. #maskerbarcelona #bolasportcom #bolastylo #bolanas #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P