Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Saat ini, pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, memang dikenal sebagai duet terbaik di dunia dan menempati peringkat kesatu BWF.
Kehadiran mereka kerap menjadi momok tersendiri bagi pasangan lawan yang berada di seberang lapangan.
Namun, jauh sebelum mencapai kesuksesan seperti sekarang, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga pernah merasakan kegagalan, termasuk saat tengah berjuang meraih medali emas pada SEA Games.
Kilas balik ke lima tahun sebelumnya, Marcus/Kevin menelan kekalahan dari rekan senegara mereka, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, pada laga final bulu tangkis perorangan SEA Games 2015 di Singapura.
Kala itu, permainan Marcus/Kevin memang belum sematang sekarang.
Baca Juga: Tekad Praveen/Melati Siap Lanjutkan Emas Olimpiade Tontowi/Liliyana
Saat datang ke Singapore Indoor Stadium, Kallang, status Marcus/Kevin adalah pasangan non-unggulan, sementara Angga/Ricky, yang merupakan senior mereka di tim nasional, menempati unggulan teratas.
Alhasil, pasangan yang kini dijuluki Minions itu kalah dua gim langsung dari Angga/Ricky dengan skor 12-21, 22-24, pada 16 Juni 2015 alias tepat hari ini, lima tahun lalu.
Meski hanya bisa meraih medali perak, pencapaian Marcus/Kevin tersebut terbilang istimewa.
Sebab, untuk bisa mencapai babak perempat final, Marcus/Kevin harus mengalahkan pasangan unggulan kedua dari Malaysia, Tan Wee Kiong/Goh V Shem.
Di luar dugaan, Marcus/Kevin mampu melakukannya.
Mereka memenangi pertandingan setelah bermain rubber game dengan skor 12-21, 21-10, 21-17.
Baca Juga: Curhat Marcus Fernaldi Gideon yang Belum Nyaman Bermain Saat Pandemi
Ujian berat kembali dihadapi Marcus/Kevin pada putaran delapan besar saat menjumpai pasangan Thailand Bodin Issara/Nipitphon Puangpuapech.
Lagi-lagi, Minions harus bermain tiga gim lebih dulu sebelum tampil sebagai pemenang dan lolos ke babak selanjutnya.
Pada laga kontra Issara/Puangpuapech, Marcus/Kevin menang dengan skor 14-21, 21-15, 21-11.
Perjuangan Marcus/Kevin sedikit ringan saat mereka memainkan pertandingan semifinal.
Pada fase ini, mereka "cuma" bertemu wakil Filipina yang notabene tradisi bulu tangkisnya kurang bagus.
Marcus/Kevin menang relatif mudah, 21-14, 21-12.
Di sisi lain, Angga/Ricky yang berada di pool atas bisa dibilang tak pernah mendapatkan perlawanan berarti dari musuh-musuh mereka.
Tercatat, sejak laga pertama sama terakhir, Angga/Ricky selalu bisa meraih kemenangan straight game.
Pada babak kesatu, Angga/Ricky mengalahkan Mak Hee Chun/Teo Kok Siang dari Malaysia dengan skor identik, 21-17, 21-17.
Berikutnya, mereka melibas wakil Filipina, Peter G Magnaye/Paul J Vivas, dengan skor 21-16, 21-8, pada perempat final.
Musuh selanjutnya yang merasakan kegarangan Angga/Ricky di lapangan ialah pasangan tuan rumah, Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart.
Walau sejatinya mendapat keuntungan psikologis karena bertanding di hadapan publik sendiri, faktanya Chrisnanta/Triyachart tak bisa menyetop laju kemenangan Angga/Ricky.
Angga/Ricky menang dengan skor 21-12, 21-18.
Baca Juga: Lee Chong Wei: Saya Melakukan Keputusan Yang Tepat untuk Pensiun
Hasil ini pun membawa Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menjumpai Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada derbi Merah Putih sebagai laga puncak.
Sesuai prediksi, Angga/Ricky mampu menuntaskan tugas dengan sangat baik, kendati Marcus/Kevin sempat menyulitkan senior mereka pada gim kedua.
Dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, Angga/Ricky menampilkan permainan yang dengan teknik yang lebih matang.
Mereka lebih unggul, baik dari segi serangan maupun pertahanan, sehingga bisa menang dengan margin 9 poin pada gim kesatu.
Pada gim kedua, keadaan berbalik.
Marcus/Kevin memberikan perlawanan sengit dan memimpin perolehan skor 11-2 atas Angga/Ricky.
Baca Juga: Kelak, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Akan Kalahkan Endo/Watanabe
Namun, Angga/Ricky mampu menyamakan kedudukan menjadi 13-13, sebelum akhirnya berbalik unggul 17-14.
Pertandingan berjalan semakin seru saat Marcus/Kevin kembali memimpin dengan 20-18 dan tinggal satu poin lagi menuju rubber game.
Akan tetapi, Angga/Ricky tak mau memberikan kesempatan sama sekali pada junior mereka.
Angga/Ricky bangkit untuk menyamakan kedudukan menjadi 20-20.
Saat kedudukan kembali imbang 22-22, Marcus/Kevin justru melakukan kesalahan sendiri.
Akibatnya, championship point berhasil diraih Angga/Ricky.
"Kami tertekan pada gim pertama. Pada gim kedua, sudah dapat kesempatan, tetapi kalah sabar. Angga/Ricky lebih bisa menguasai keadaan. Dari awal start mereka lebih siap. Angga/Ricky bisa fokus dapat satu demi satu poin, sementara kami buru-buru," kata Kevin saat itu.
"Hasil ini belum sesuai target pribadi, maunya juara. Menghadapi sesama pemain Indonesia justru lebih terbebani karena sudah sama-sama tahu permainan masing-masing, tetapi kami balikkan saja ini jadi motivasi," ucap dia menambahkan.
"Kami memang kalah tenang, Angga bagus pada poin-poin kritis. Dia dapat 12 poin dalam sekali servis, servisnya memang bagus," tutur Marcus menimpali.
Baca Juga: Punya Banyak Tekanan dengan Kevin Sanjaya, Marcus Gideon Tetap Nikmati
Sejauh ini, medali perak menjadi prestasi terbaik Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Sebab, setelah turun membela Indonesia pada SEA Games Singapore 2015, mereka tak pernah lagi tampil pada ajang serupa.
Meski begitu, Marcus/Kevin sudah "membayar" kegagalan mereka pada SEA Games 2015 dengan meraih medali emas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Seperti pada laga final SEA Games 2015 yang menggelar derbi Merah Putih, partai puncak Asian Games 2018 pun menyajikan pertarungan sesama wakil Indonesia.
Hanya, kali ini Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tampil sebagai pemenang setelah mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 13-21, 21-18, 24-22.