Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tidak, katanya, 'Bobby, kecuali gangguan luar, itu adalah juara dunia kelas berat dan mungkin alam semesta. 'Tetapi, itu terjadi hanya jika dia terus bekerja keras," ucap Tyson mengulangi perkataan D'Amato.
Iron Mike yang saat itu masih berusia 13 tahun menghabiskan waktu beberapa bulan untuk berlatih.
Dia mulai mempelajari keahliannya bertinju sebelum memiliki pengalaman pertama di atas ring.
Hubungan Tyson dengan D'Amato
Ketika Mike Tyson dibebaskan dari Tryon School for Boys, ia pindah dengan Cus D'Amato. Mereka memiliki ikatan kuat yang melampaui tinju.
Dia menjadi wali hukum Tyson setelah ibu Tyson meninggal. Dia juga ayah yang tidak pernah dimiliki Tyson.
D''Amato adalah satu-satunya orang yang membuat Tyson merasa takut. Dia juga satu-satunya orang yang dapat mengendalikan dan mengkritik Tyson secara membangun.
Dalam buku Tyson, Iron Ambition: My Life with Cus D'Amato, dirilis pada tahun 2017, Tyson membuat pengakuan.
"Saya ketakutan ketika sendirian bersama dia," tulis Tyson dalam buku otobiografinya.
"Jika dia memanggil saya 'Mike, saya perlu bicara denganmu', saya tidak merasa senang menghampiri dia. Saat itulah dia mulai memberi saya kritik terperinci tentang pertarungan saya," ujar Tyson.
"Orang-orang melihat perayaan di depan umum atas kemenangan KO saya yang sensasional. Tetapi, mereka tidak mendengar Cus berbicara kepada saya sendirian setelah pertarungan," aku Tyson.
D'Amato meninggal ketika Tyson berusia 19 tahun. Tyson saat itu mencatat rekor kemenangan 11-0 sebagai petinju profesional. Mereka saling membutuhkan.
Tyson memberi penghargaan kepada D'Amato karena membalikkan hidupnya. D'Amato pernah mengatakan bahwa mampu mengembangkan petinju muda berbakat seperti Tyson, membuat dia bersemangat.
"Hal ini membuat saya merasa seperti orang muda," kata D'Amato kepada New York Times.