Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asisten pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto, berbagi cerita awal karier sebagai penyerang hingga jadi pemain bertahan yang hebat.
Tak selalu seorang pemain profesional berhasil dalam mengambil posisi yang tepat untuk karier panjangnya, salah satunya Nova Arianto.
Karier Nova Arianto dalam sepak bola Indonesia memang tidak diragukan lagi, sebab dia memiliki catatan banyak memperkuat klub termasuk timnas Indonesia.
Meski memiliki catatan apik selama kariernya di persepakbolaan Indonesia, ternyata asiaten dari Shin Tae-yong di timnas Indonesia memiliki cerita tersendiri.
Baca Juga: Cuma Satu Cara Hentikan Lionel Messi, Tendang Dia!
Bagi pecinta sepak bola Tanah Air tentu saja tak asing lagi dengan nama Nova Arianto, karena ia juga menjadi salah satu pemain bek andalan timnas Indonesia.
Tetapi siapa yang menyangka, ternyata pemain bek yang pernah memperkuat Persib Bandung itu memulai kariernya sepak bola bukan berasal dari posisi bertahan.
Namun, Nova Arianto mengawali karier sepak bola dari seorang penyerang yang melancarkan serangan langsung ke gawang lawan.
Dari pemain penyerang menjadi benteng pertahanan tim tentu saja dua hal yang berbeda dan memiliki misi yang berbeda pula.
Nova Arianto telah merasakan perbedaan bermain pada posisi di depan dan belakang selama menjalani kariernya.
Bermain sebagai striker atau penyerang tim berawal dari sosok sang ayahhanda yang menjadikan bermain diposisi tersebut karena akan mendapat banyak pendukung.
Bahkan sebagai striker dia akan bisa mencetak gol, sehingga pendukungnya bakalan lebih banyak sehingga ia memilik posisi tersebut.
“Ya memang mengawali karier jadi striker. Awalnya bapak bilang bahwa kalau jadi pemain sepak bola biar supporter senang itu jadi striker,” kata Nova Arianto kepada BolaSport.com.
“Karena kalau striker cetak gol supporter senang. Akhirnya jadi striker untuk awal-awal karier,” ucapnya.
Pelatih berusia 41 tahun itu pun menceritakan bagaimana awal dirinya bisa bermain sebagai penyerang dan berpindah posisi jadi benteng pertahanan.
Saat pertama kali memulai karier sebagai pemain sepak bola profesional pada 1996 di Arseto Solo, ia berawal sebagai pemain penyerang.
Baca Juga: Jelang Everton Vs Liverpool, Carlo Ancelotti Ucap Tahu Betul Cara Kalahkan The Reds
Namun, saat memperkuat Persebaya Surabaya pada 1999, Nova Arianto mengatakan bahwa dirinya mulai berganti posisi.
Bukan di Persebaya, tetapi dia berpindah posisi menjadi pemain bertahan saat memperkuat timnas Indonesia untuk mengikuti pra Olimpiade pada 1999 saat itu.
Di mana pelatih asal Jerman, yang menukangi timnas Indonesia pada 1999 itu mengganti posisinya sebagai bek.
Hal itu bukan tanpa alasan, menurut sang juru taktik Bernard Schumm, Nova lebih cocok bermain di posisi bek, sehingga ia menganti posisi itu dan mengganti tempat terbaik untuk timnya.
“Pertama dipindah itu saat pra olimpik dan saat itu pelatihnya adalah Bernard Schumm tahun 1999,” kata Nova Arianto.
“Saat itu katanya saya sebagai pemain depan justru sering jatuh dan akhirnya dipindah ke belakang,” ucapnya.
Namun, meski begitu ia mengaku bahwa Nova merasakan kehormatan selama berkarier sebagai pemain belakang.
Nova juga cukup sukses jadi pemain belakang, bahkan ia menjadi benteng pertahanan yang sulit dibobol lawan.
“Tapi menjadi sebuah kehormatan untuk saya bisa bermain di belakang dan bertahan terus,” tutur Nova.