Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, merasa tidak akan adil bagi Shin Tae-yong jika harus dipecat dari timnas Indonesia sebelum menunjukkan hasil apapun.
Indra Sjafri dan Shin Tae-yong menjadi perbincangan panas di dunia sepak bola Indonesia.
Nama keduanya mencuat setelah Shin Tae-yong sempat curhat ke media Korea Selatan, Naver Sports, dan mengungkit sikap indisipliner Indra Sjafri saat masih tergabung dalam tim pelatih timnas Indonesia.
Menurut Shin Tae-yong, Indra telah melalaikan tugasnya dengan pulang tanpa izin dari pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia di Thailand.
Baca Juga: Bonek Kembali Beraksi, Kini Ludeskan 1.200 Jersey Spesial Persebaya dalam 3,5 Jam
Bahkan, disebutkan oleh Shin Tae-yong, Indra Sjafri tak memiliki niat baik untuk sekadar meminta maaf.
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan (Indra Sjafri) menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” kata Shin Tae-yong dilansir Bolasport.com dari Naver Sports.
Indra Sjafri lantas berusaha mengklarifikasi tuduhan indisipliner yang disampaikan oleh Shin Tae-yong.
Mantan pelatih Bali United itu mengungkapkan bahwa saat itu dirinya harus segera menghadiri resepsi pernikahan anak dari pelatih Madura United, Rahmad Darmawan.
Baca Juga: Dari Brasil, Gelandang Persiraja Aceh Siap Kembali ke Indonesia
Indra Sjafri mengatakan bahwa sebenarnya sempat menunggu Shin Tae-yong untuk pamit secara langsung.
Tetapi saat Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi dan tak kunjung keluar akhirnya Indra Sjafri meminta izin kepada dua staf timnas untuk pergi lebih dulu.
“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” ujarnya.
Perkataan pedas Shin Tae-yong juga dibalas oleh Indra Sjafri yang menilai pelatih asal Korea Selatan semena-mena dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Liga Italia Berdenyut Lagi: 5 Hal Menarik saat Serie A Comeback
"Dalam rapat yang dibuka oleh Ketua Umum PSSI, Shin Tae-yong seenaknya rapat sembari mengemudikan mobil dan menggunakan ponsel kecil," kata Indra Sjafri seperti BolaSport.com kutip dari laman PSSI.
"Sementara para pengurus PSSI mengikuti rapat dengan serius di tempat duduk masing-masing," ucap Indra Sjafri menambahkan.
Indra juga menyebut mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu sebagai pelatih yang tidak profesional karena pernah membatalkan rapat secara mendadak dengan alasan sepele.
Shin Tae-yong membatalkan rapat karena katanya sudah memiliki janji untuk melihat resort.
Baca Juga: Diminta Pilih Evan Dimas atau Egy Maulana Vikri, Ini Jawaban Indra Sjafri
"Ini menunjukan ketidakprofesionalan dia."
"Apalagi dia tetap kami gaji sangat besar lho meski selama Covid-19 dipotong 50 persen."
"Ini kok diajak rapat susah sekali," ucap Indra Sjafri.
Meski sangat menyayangkan sikap Shin Tae-yong, Indra Sjafri sempat mengungkapkan bahwa akan tidak adil jika PSSI harus memecat mantan juru taktik timnas Korea Selatan itu.
Pasalnya, Shin Tae-yong belum menunjukkan hasil kerja yang bisa menjadi tolok ukur evaluasi.
Baca Juga: Hasil Babak I - RB Leipzig vs Borussia Dortmund, Erling Haaland Nyekor, Timo Werner Masih Mandul
Pendampingan dalam pemusatan latihan tentu tidak bisa menjadi bahan evaluasi yang pantas untuk mengambil keputusan bagi nasib Shin Tae-yong di tim Garuda.
“Jangan dulu (berkomentar). Iya (proses) itu butuh waktu makanya dia di kontrak 4 tahun. Jadi tidak bisa kita mengukur kualitasnya coach Shin yang baru bekerja," tutur Indra dilansir Bolasport.com dari Youtube Hanif & Rendy Show.
"Baru satu bulan juga. Makanya nanti kita lihat. Di kontrak dia juga akan ada evaluasi-evaluasi, tapi kami kan juga harus adil.”
“Makanya kedepan lihat perkembangan. Tidak bisa orang yang merekomendasikan ini pelatih lanjut atau tidak lanjut. Jadi tidak bisa suporter teriak-teriak langsung dipecat itu nggak bisa. Tidak adil,” katanya.