Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lahir dari Keluarga Pengungsi, Gelandang Arsenal Curhat Soal Kesulitan Hidupnya

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Minggu, 21 Juni 2020 | 01:00 WIB
Gelandang Arsenal, Granit Xhaka. (TWITTER.COM/AFTVMEDIA)

BOLASPORT.COM - Gelandang Arsenal, Granit Xhaka, curhat soal kesulitan hidupnya yang berasal dari keluarga pengungsi.

Granit Xhaka didatangkan oleh Arsenal dari klub Jerman, Borussia Moenchengladbach, pada awal musim 2016-2017.

Xhaka didatangkan dengan banderol seharga 45 juta euro atau setara dengan Rp 716 miliar ke Emirates Stadium.

Pada musim perdananya, Xhaka langsung menjadi tumpuan di lini tengah Arsenal.

Sampai saat ini, Xhaka telah tampil sebanyak 164 kali di semua kompetisi yang diikuti oleh The Gunners.

Baca Juga: ON THIS DAY - 20 Juni 1976, Tendangan Penalti Panenka Lahir di Dunia Sepak Bola

Pemain berkebangsaan Swiss itu bahkan sempat menjadi kapten Arsenal untuk beberapa saat.

Akan tetapi, konflik dengan para pendukung Arsenal membuat jabatannya dicopot.

Selama empat musim berseragam Arsenal, Xhaka telah mempersembahkan 1 gelar Piala FA dan 1 kali juara Community Shield.

Xhaka rupanya memiliki kisah hidup yang keras.

Dia lahir dari keluarga pengungsi Albania yang sempat terlibat ketegangan politik di Serbia.

Baca Juga: Konyol, Andres Iniesta Dibuatkan Patung Telanjang di Kampung Halaman

Ayah Xhaka adalah seorang tahanan politik yang ditangkap karena melakukan protes terhadap pemerintahan Serbia saat itu.

Pada 1990, keluarga pemain 27 tahun itu mengungsi ke Swiss dengan menaiki bus.

Xhaka menyebut bahwa ibunya tidak tahu harus pergi ke mana saat mengungsi dari Albania.

Beruntungnya, nenek Xhaka memiliki kenalan di Swiss dan memberikan arahan kepada ibu Xhaka untuk pergi ke sana.

"Orang tuaku harus meninggalkan negara mereka sendiri karena perang," ucap Xhaka dilansir oleh BolaSport.com dari Sportskeeda.

Baca Juga: Tampil Apik di Manchester United, Bruno Fernandes Dapat Pesan Khusus dari Ronaldo

"Mereka bepergian dengan bus, tidak tahu persis ke mana mereka harus pergi."

"Jadi, nenekku memberikan sehelai kertas kepada ibuku dan memberitahunya bahwa jika dia berada di Swiss, dia harus menghubungi nomor ini karena dia kenal seseorang di sana," kata Xhaka menambahkan.

Pemain timnas Swiss itu mengaku bahwa dirinya sangat menghormati sang ibu yang telah berjuang selama hidupnya.

"Itulah mengapa mereka tinggal di Swiss. Mereka tinggal bersama dengan teman-temannya selama tiga atau empat bulan," tutur Xhaka.

"Setelah itu, sedikit demi sedikit, mereka mulai bekerja dan melakukan semuanya."

Baca Juga: Juergen Klopp Ungkap 1 Sebab Takumi Minamino Belum Tampil Gacor Bersama Liverpool

"Aku lahir di sana (Swiss), tetapi untuk orang-orang seperti mereka (ibu dan keluarga), aku sangat menghormatinya."

"Aku tahu betapa sulitnya datang tanpa membawa apa-apa. Contohnya, untuk merawat dua anak kecil seperti saudara laki-lakiku dan aku hingga kami berada di sini saat ini," ujar Xhaka melanjutkan.

Pemain kelahiran Basel itu sempat mengalami cedera pada laga melawan Manchester City.

Xhaka harus ditarik keluar pada menit ke-8 usai mengalami cedera yang membuat dirinya tak mampu melanjutkan permainan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P