Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Yeyen Tumena Ungkap Pentingnya Ada Pelatih Lokal di Timnas Indonesia

By Hugo Hardianto Wijaya - Kamis, 25 Juni 2020 | 00:30 WIB
Yeyen Tumena membeberkan pentingnya pelatih lokal di tim pelatih timnas Indonesia. (weshley)

BOLASPORT.COM - Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia, Yeyen Tumena, menjelaskan perlunya ada pelatih lokal di timnas Indonesia meski sudah dilatih pelatih asing.

Perdebatan tentang keberadaan pelatih lokal dan pelatih asing di timnas Indonesia kembali mencuat dalam kisruh atanra pelatih tim Garuda, Shin Tae-yong, dengan PSSI.

Perdebatan itu muncul seiring dengan curhat Shin Tae-yong ke media Korea Selatan, Naver Sports, yang menyinggung sikap indispliner Indra Sjafri ketika masih menjadi bagian tim pelatih timnas Indonesia.

"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong dilansir Bolasport.com dari Naver Sports.

Baca Juga: Edisi Ulang Tahun - Jangan Ngaku Fan Messi kalau Tak Tahu 5 Fakta Ini

"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."

"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."

"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” sambungnya.

Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia, Yeyen Tumena, punya pandangan tersendiri terkait keberadaan pelatih lokal di timnas Indonesia.

Menurutnya, keberadaan pelatih lokal sangat penting dalam mendampingi pelatih asing di tim Garuda.

Baca Juga: Real Madrid Punya Masalah untuk Bisa Betah di Puncak Klasemen

Tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan belajar bagi pelatih lokal itu supaya semakin berkembang dalam kemampuan menangani sebuah tim.

"Ketika PSSI atau negara manapun menunjuk pelatih asing, pastilah ada pemikiran transfer ilmu kepada pelatih lokal," tutur Yeyen kepada Bolasport.com dan Kompas.com.

"Makanya selalu diselipkan pelatih lokal yang potensial untuk bisa belajar, dan hal itu sah saja," tambahnya.

Dengan adanya pelatih lokal itu, tentu pelatih asing akan meninggalkan ilmu yang berharga yang bisa digunakan untuk mengembangkan timnas Indonesia ke depannya.

Baca Juga: PBSI Home Tournamen - Rian/Daniel Kesulitan pada Permainan Depan

Sehingga, jika pelatih asing itu pergi dari Indonesia, tetap ada jejak yang ditinggalkan bagi putra bangsa.

"Jangan sampai begitu selesai kontrak sang pelatih asing, tidak ada jejaknya untuk kita pakai membangun sepak bola nasional," ucap mantan asisten pelatih timnas Indonesia itu.

"Banyak negara menyekolahkan pelatih lokal potensial ke negara-negara top sepak bola guna kaderisasi pelatih yang tujuannya jangka panjang," tandasnya.

Perdebatan tentang pelatih lokal versus pelatih asing sendiri sebenarnya sudah pernah dibahas oleh mantan pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini.

Baca Juga: Persaingan Ketat, Pelatih Barcelona Enggan Intip Hasil Real Madrid

Fakhri sempat mengkritik PSSI yang cenderung lebih suka menggunakan pelatih asing ketimbang pelatih lokal dalam mengasuh timnas Indonesia.

Kritik kerasnya itu juga sempat memicu konflik antara Fakhri Husaini dan PSSI yang berujung pada pengunduran dirinya dari kursi pelatih tim Garuda Nusantara.

Fakhri juga menolak tawaran dari PSSI yang memintanya untuk menjadi asisten Shin Tae-yong di timnas Indonesia.

"Sudahlah, mereka sudah temukan pelatih yang cocok, tinggal cari asisten pelatih lain saja,” kata Fakhri pada 9 Januari 2020.

“Kalau misalnya saya dianggap tak mampu tangani tim, saya menganggap mereka melecehkan saya sebagai pelatih lokal," ujar Fakhri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P