Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Hanya saja, di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tidak setuju untuk dilanjutkan," sambungnya.
Selain karena pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir, alasan penolakan Persebaya juga disebabkan bahwa dalam SK yang dikeluarkan PSSI tak adanya panduan teknis yang jelas dan detail.
Persebaya pun merasa kecewa, pasalnya jika benar-benar ingin melanjutkan kompetisi, PSSI harusnya juga mengeluarkan detail terkait pelaksanaan kompetisi.
Lebih lanjut lagi pandemi Covid-19 yang belum menemui solusi membuat terlalu beresiko jika harus memaksakan bermain sepak bola.
Yang diinginkan pihak Persebaya adalah semua pihak saat ini harus fokus untuk melawan dan mengakhiri pandemi terlebih dahulu.
Baca Juga: Pemain Persija Marco Motta Sebut Paling Menyesal Melawan Persebaya
Bakal ironis jika Persebaya malah sibuk mengurusi masalah sepak bola ketika situasi di Surabaya sendiri jumlah pertambahan kasus pasien dan kematian akibat Covid-19 masih menjadi salah satu tertinggi di Indonesia.
Oleh sebab itu, Bajul Ijo kekeh menolak kompetisi dilanjutkan.
"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia," tulis Persebaya.
"Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan," imbuhnya.