Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Alasan Lin Dan Memutuskan untuk Pensiun sebagai Pebulu Tangkis

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 5 Juli 2020 | 10:30 WIB
Pebulu tangkis putra China, Lin Dan saat melawan pebulu tangkis putra Kanada, Jason Anthony Ho-Shu, pada babak kesatu turnamen Indonesia Open 2019 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Senin (16/7/2019). (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - Keputusan legenda bulu tangkis dunia asal China, Lin Dan, untuk pensiun sebagai atlet pada Sabtu (4/7/2020) kemarin memang cukup mengejutkan.

Namun, bukan berarti hal ini belum diprediksikan sebelumnya.

Selain faktor usia yang semakin tuan, masih ada beberapa hal lain yang diyakini menjadi alasan Lin Dan memutuskan untuk gantung raket pada pertengahan tahun ini.

Dilansir BolaSport.com dari Sina Sports, setidaknya ada tiga hal yang menjadi alasan juara Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 itu menyudahi 20 tahun karier bulu tangkis.

Apa saja?

Berikut tiga alasan Lin Dan memutuskan untuk pensiun sebagai pebulu tangkis.

Baca Juga: Tyson Fury: Deontay Wilder Bakal Lebih Berbahaya pada Duel Trilogi

1. Hilang tenaga

Alasan pertama yang ditulis Sina Sports ialah hilangnya tenaga dari Lin Dan.

Sebagai sosok yang pernah mendominasi persaingan pada nomor tunggal putra, kemampuan Lin Dan memang sudah mulai tergerus.

Perlahan, Lin Dan tak lagi mampu menjuarai turnamen dan kerap tersingkir pada babak-babak awal.

Gelar juara terakhir yang diraih Lin Dan ialah Malaysia Open 2019.

Saat itu, Lin Dan naik ke podium kampiun usai mengalahkan rekan senegara sekaligus juniornya, Chen Long, dengan skor 9-21, 21-17, 21-11.

twitter.com/bwfmedia
Lee Chong Wei (tengah) saat bersama Chen Long dan Lin Dan di atas podium tunggal putra Malaysia open 2019, Minggu (7/4/2019).

Alhasil, peringkat dunia Lin Dan melorot dan tak mampu menembus posisi aman untuk lolos kualisikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Hingga pensiun, peringkat Lin Dan pada Race to Tokyo adalah ke-26, lebih buruk dari Huang Yu Xiang dan Lu Guang Zu.

Adapun pemain tunggal putra China yang sudah berada pada posisi aman untuk lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 adalah Chen Long dan Shi Yu Qi.

Sebelumnya, Lin Dan memang masih bertekad untuk tampil pada Olimpiade untuk kali kelima.

Namun, dengan diundurnya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 sampai musim panas tahun depan karena pandemi virus Corona alias Covid-19, membuat tenaga Lin Dan bakal kian berkurang.

Baca Juga: Valtteri Bottas: Mercedes Punya Level Berbeda Dibanding Para Rivalnya

2. Hilang kekuatan

Selaku pemain pertama dalam sejarah bulu tangkis yang mampu menjadi juara Olimpiade, juara dunia, juara Asia, juara All England Open, dan sejumlah turnamen BWF level atas, Lin Dan tentu sudah merasa puas dengan perjalanan kariernya.

Namun, sosok berusia 36 tahun itu masih ingin menantang diri dan mencoba untuk meneruskan karier bulu tangkisnya.

"Saya ingin menantang batas fisik dari seorang atlet tua dan melatih semangat olahraga bahwa saya tidak akan pernah menyerah," ucap Lin Dan.

Akan tetapi, pada akhirnya, Lin Dan tak bisa memenuhi ekspetasi personalnya itu sendiri.

Baca Juga: Angkatan Emas China di Olimpiade 2012 Hanya Sisakan Zhang Nan

Meski dikenal sebagai pemain yang kerap meraih sukses dari perubahan gaya mainnya, Lin Dan mulai terbiasa menelan kekalahan.

Di satu sisi, Lin Dan masih ingin berubah. Hanya, dia tidak tahu bagaimana caranya.

Kekuatan fisiknya tak lagi mampu mengakomodir keinginan sehingga saat bertanding Lin Dan kerap memberi keuntungan bagi lawan-lawannya.

Tak cuma menelan kekalahan pada pertandingan, Lin Dan juga kalah dalam perebutan poin.

Sulit bagi dia untuk meraih satu poin, tetapi cepat untuk kehilangan beberapa poin.

Fakta inilah yang pada akhirnya menyadarkan Lin Dan bahwa sudah tidak ada lagi titik balik.

Baca Juga: Lin Dan Pensiun, Batal Gunakan Pidato yang Disiapkan Sejak 2014

3. Hilang lawan

Pada masa keemasannya, Lin Dan adalah bagian dari Fantastic Four pada nomor tunggal putra.

Bersama Taufik Hidayat (Indonesia), Peter Gade (Denmark), dan Lee Chong Wei (Malaysia), Lin Dan menguasai persaingan nomor tersebut.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, performa pemain-pemain itu mulai turun.

Alhasil, Taufik dan Gade memutuskan untuk pensiun tak lama setelah tampil pada Olimpiade London 2012.

THE LEGENDS VISION
Para legenda bulu tangkis (dari kiri ke kanan), Taufik Hidayat, Peter Gade, Lee Chong Wei, Lin Dan

Kepergian Taufik dan Gade dari persaingan Fantastic Four membuat Lin Dan hanya punya Lee Chong Wei sebagai lawan yang sepadan dan seangkatan.

Mereka pun segera membangun rivalitas sengit yang di China dikenal dengan nama "Lin-Lee War".

Namun, lagi-lagi waktu mengubah semua keadaan.

Lee Chong Wei yang performanya terbilang masih lebih konsisten dibanding Lin Dan dihadapkan dengan realita berupa penyakit kanker hidung.

Baca Juga: Lin Dan Pensiun, Ini Catatan Cemerlangnya di Kejuaraan Dunia

Meski masih stadium awal dan berhasil memenangi duel melawan kanker tersebut, Lee Chong Wei tak lagi melanjutkan kariernya.

Dokter yang merawat menyarankan Lee Chong Wei untuk tak lagi berkompetisi jika masih ingin terus sehat dan panjang umur.

Kesendirian inilah yang kemudian diyakini sebagai salah satu alasan Lin Dan untuk menyudahi karier.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P