Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: China Tanpa Turnamen Olahraga Hingga Akhir Tahun, BWF Tunggu Kabar CBA
Perjalanan Jorge Masvidal mencapai duel melawan Kamaru Usman memang berliku dan bak drama sinetron.
Sebagai pemilik sabuk juara BMF, Masvidal memang menjadi penantang utama Usman.
Namun, wacana duel Masvidal dan Usman dalam perebutan gelar juara kelas welter sempat berantakan karena The Gamebred tak sepakat dengan nominal bayaran yang disodorkan UFC.
Masvidal pun mundur dan sempat mengancam akan keluar dari UFC jika terus mendapat perlakuan tak adil.
UFC yang tak mau kelihatan lemah di hadapan Masvidal kemudian menunjuk Gilbert Burns sebagai lawan baru Usman.
Hanya, sepekan sebelum bertolak ke Fight Island, Burns dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Malaysia Open 2020 Bisa Dibatalkan karena Aturan Pemerintah dan Biaya?
Alhasil, UFC pun kembali bernegosiasi dengan Masvidal hingga akhirnya duel idaman ini terjadwal.
Dan Hardy menilai pertemuan Jorge Masvidal dan Kamaru Usman sudah tidak dapat diganggu gugat.
Dia bahkan meyakini Masvidal bisa memberikan perlawanan yang lebih baik kepada Usman dibanding Gilbert Burns.
"Jika Usman bisa membawa pertarungan ini ke lantai, maka dia tidak membahayakan diri daripada melawan Gilbert Burns. Jika lewat tendangan, maka dia berada dalam bahaya besar," ucap Hardy.
"Masvidal memiliki tingkat IQ yang sangat tinggi. Dia pandai mengatur gerakan sehingga lawan tidak bisa membacanya," kata eks petarung UFC itu.