Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski belum ada penjelasan dari Asosiasi Bulu Tangkis China (Chinese Badminton Association/CBA), kebijakan pemerintah Negeri Tirai Bambu itu berpeluang besar meniadakan tiga turnamen bulu tangkis di sana pada tahun 2020.
Berdasarkan kalender turnamen BWF, China semestinya menggelar China Open, Fuzhou China Open, dan BWF World Tour Finals.
"BWF tidak boleh membuat semua pihak risau dengan pembatalan yang terjadi. Ini berimbas bagi pemain peringkat bawah yang berjuang tanpa pendapatan selama berbulan-bulan," tutur Rao.
Baca Juga: Presiden HRC Ungkap Alasan Repsol Honda Pindahkan Alex Marquez
Turnamen bulu tangkis memang mengalami ketidakpastian dalam memulai jadwal kompetisi internasional karena pandemi Covid-19 belum diketahui kapan bisa berakhir.
"(Pandemi) ini bisa saja terjadi hingga tujuh atau delapan bulan ke depan. Beberapa negara masih belum membuka perbatasan dan tidak ada jaminan semua pemain bisa ikut berpartisipasi," ucap Rao.
"Hanya negara-negara terpilih saja yang bisa ikut bermain. Ini akan mengurangi esensi dari turnamen itu sendiri," kata dia menambahkan.
P Ganga Rao berharap BWF bisa mencari solusi atau meniru federasi olahraga lain dalam membantu finansial para atlet.
Salah satu yang mungkin bisa dicontoh ialah tenis.
Selama pandemi Covid-19, para pemain berperingkat ke-250 sampai 700 dunia mendapatkan kompensasi.