Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pentolan Bonek, Erik Wicaksono, meminta Presiden Persebaya, Azrul Ananda, melepaskan jabatannya jika ingin maju menjadi calon wakil wali kota Surabaya.
Presiden Persebaya, Azrul Ananda, baru saja disodorkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Surabaya untuk menjadi bakal calon wakil wali kota Surabaya.
Pada Sabtu (25/7/2020), DPD Partai Nasdem telah mengajukan nama anak Dahlan Iskan itu untuk mendampingi bakal calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin, dalam Pilkada 2020.
Baca Juga: Partai Nasdem Sodorkan Presiden Persebaya Jadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya
Kepastian itu disampaikan secara langsung oleh Ketua DPD Partai Nasdem Surabaya, Robet Simangunsong.
"Dari sekian nama yang telah kami godok, kader partai, tokoh masyarakat, tokoh agama kita melakukan komunikasi dan penilaian secara menyeluruh," ujar Robet dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.
"Maka, hari ini kami memberikan rekomendasi untuk wakil wali kota (Surabaya) adalah saudara Azrul Ananda (AZA)," kata Robert, di Kantor DPD Nasdem Surabaya, Jalan Arjuno, Sabtu (25/7/2020).
Mendengar kabar tersebut, Bonek pun memberikan suaranya.
Baca Juga: Pernah Trial di Eropa Jadi Alasan Pemain Persebaya Ini Lanjutkan Kuliah di Jurusan Ilmu Keolahragaan
Koordinator Gate Joner 21, Erik Wicaksono, menegaskan bahwa Bonek sama sekali tidak memiliki kaitan dengan dunia politik.
Oleh sebab itu, Bonek tidak akan memberikan suaranya pada Azrul Ananda hanya karena statusnya sebagai Presiden Persebaya.
"Bonek berpegang teguh, kami anti politik dan kami tidak mendukung ke Paslon manapun," kata pria akrab disapa Eyik itu
Di sisi lain, Erik juga meminta agar Azrul Ananda meninggalkan jabatannya di Bajul Ijo jika jadi maju sebagai calon wakil wali kota Surabaya.
Baca Juga: Bahaya di Usia Tua, Mike Tyson vs Roy Jones Jr Disarankan Tanding Basket Saja
Dengan begitu, Azrul akan jadi lebih netral dalam proses Pilkada 2020 mendatang.
"Jika nantinya Aza (panggilan Azrul Ananda) mendampingi pak Machfud, ya silahkan, monggo, tapi jangan membawa nama Persebaya. Harus dilepas jabatannya di Persebaya," tegas Erik.
Azrul sendiri masih belum dipastikan akan menjadi pendamping dari Machfud Arifin.
Azrul masih harus bersaing dengan sembilan bakal calon lain yang berasal dari kader internal Partai Nasdem dan tokoh masyarakat.
Baca Juga: Usai Antar Liverpool Juara Liga Inggris, Mo Salah Isyaratkan Hengkang
Hanya saja, Azrul Ananda dinilai sebagai yang paling unggul dibanding sembilan calon lain.
Machfud Arifin hingga saat ini masih menjadi calon tunggal dalam Pilkada Kota Surabaya 2020.
Mantan Kapolda Jatim itu didukung oleh delapan partai yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra dan Partai Demokrat.