Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Erik sejatinya tidak akan melarang bila putra Dahlan Iskan itu memang ingin merintis karier di dunia politik.
Akan tetapi, akan lebih baik jika Azrul terlebih dulu menanggalkan jabatannya di klub.
Dengan begitu, Azrul bisa maju ke Pilkada Kota Surabaya 2020 dengan kondisi yang netral.
"Kalau memang mau cemplung ke dunia politik dan mengingkari janji yang dulu silahkan, tapi lebih etis semua jabatan di Persebaya dilepas. Jangan bawa nama Persebaya, khususnya Bonek," tuturnya.
Baca Juga: Ini Jadwal Pertandingan Bulu Tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020
Sebelumnya Erik juga sempat menegaskan bila Bonek tidak memiliki kaitan secara politis dengan pasangan calon manapun.
Artinya, Bonek tidak akan memberikan suara secara cuma-cuma pada Azrul Ananda karena statusnya yang merupakan Presiden Persebaya.
"Bonek berpegang teguh, kami anti politik dan kami tidak mendukung ke Paslon manapun," kata pria akrab disapa Eyik itu.
"Jika nantinya Aza mendampingi pak Machfud, ya silahkan, monggo, tapi jangan membawa nama Persebaya. Harus dilepas jabatannya di Persebaya," tegasnya.
Machfud Arifin hingga saat ini masih menjadi calon tunggal dalam Pilkada Kota Surabaya 2020.
Mantan Kapolda Jatim itu didukung oleh delapan partai yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra dan Partai Demokrat.