Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ikan yang hidup di perairan Sungai Mahakam itu kini jumlahnya kian berkurang, diduga karena beberapa faktor.
Di antaranya semakin padatnya lau lintas di perairan sungai, ditambah pesatnya perkembangan bangunan di sepanjang sungai.
Sejak dulu tak sedikit dilakukan penelitian mengenai ikan pesut Mahakam, hanya dinilai masih belum cukup.
Masih perlu tindakan nyata dari berbagai pihak termasuk pemerintahan setempat.
"Mari kita jaga dan melestarikan pesut Mahakam agar terus ada," ajak Borneo FC.
"Sehingga, pesut yang ada di logo dan julukan Borneo FC saat ini, tak sekadar cerita yang melegenda di masa yang akan datang. #SavePesutMahakam," tulis Borneo FC di akun Instagram-nya.
Ayo Jaga dan Lindungi #PesutMahakam dari Ancaman Kepunahan.
- UTAS - pic.twitter.com/bmsOdNVqRZ
— Borneo FC (@PusamaniaBorneo) July 26, 2020
Baca Juga: Bek Sayap Borneo FC Kangen Tur ke Kota Lain Sambil Wisata Kuliner
Sementara itu dilansir dari Kompas, pesut Mahakam termasuk jenis satwa yang berstatus critically endangered alias terancam punah.
Artinya populasi satwa ini sangat kritis dan dinyatakan hampir punah oleh Internasional Union for Concervation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Ikan itu disebut mirip lumba-lumba karena memiliki sirip punggung, lubang napasnya yang ada satu di atas kepala, dan aktif melompat di atas permukaan air.