Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebagai klub sepak bola, Borneo FC nampaknya tidak tutup mata terkait lingkungan alam di sekitarnya.
Baru-baru ini publik Indonesia tengah hangat membicarakan topik mengenai ikan pesut Mahakam.
Hal ini dipicu dari sebuah video yang memperlihatkan beberapa ikan pesut Mahakam yang sejatinya sudah sangat sulit ditemukan.
Borneo FC selaku klub yang mencantumkan logo ikan tersebut lantas turut buka suara dengan membuat sebuah utasan.
Baca Juga: Gelandang Persebaya Lebih Akrab dengan Cangkul daripada Sepatu Bola Selama Liga 1 Berhenti
Tim besutan Edson Tavares ini memang dikenal memilih ikan pesut sebagai ikon klub.
Ikan yang dikenal sebagai lumba-lumba air tawar ini juga menjadi asal julukan bagi klub Borneo FC.
"Ayo Jaga dan Lindungi #PesutMahakam dari Ancaman Kepunahan," demikian judul sebuah utasan dikutip BolaSport dari Twitter @PusamaniaBorneo.
"Pesut Mahakam merupakan mamalia air yang masuk ke dalam ordo Cetacea dan famili Delphinadae."
Ikan yang hidup di perairan Sungai Mahakam itu kini jumlahnya kian berkurang, diduga karena beberapa faktor.
Di antaranya semakin padatnya lau lintas di perairan sungai, ditambah pesatnya perkembangan bangunan di sepanjang sungai.
Sejak dulu tak sedikit dilakukan penelitian mengenai ikan pesut Mahakam, hanya dinilai masih belum cukup.
Masih perlu tindakan nyata dari berbagai pihak termasuk pemerintahan setempat.
"Mari kita jaga dan melestarikan pesut Mahakam agar terus ada," ajak Borneo FC.
"Sehingga, pesut yang ada di logo dan julukan Borneo FC saat ini, tak sekadar cerita yang melegenda di masa yang akan datang. #SavePesutMahakam," tulis Borneo FC di akun Instagram-nya.
Ayo Jaga dan Lindungi #PesutMahakam dari Ancaman Kepunahan.
- UTAS - pic.twitter.com/bmsOdNVqRZ
— Borneo FC (@PusamaniaBorneo) July 26, 2020
Baca Juga: Bek Sayap Borneo FC Kangen Tur ke Kota Lain Sambil Wisata Kuliner
Sementara itu dilansir dari Kompas, pesut Mahakam termasuk jenis satwa yang berstatus critically endangered alias terancam punah.
Artinya populasi satwa ini sangat kritis dan dinyatakan hampir punah oleh Internasional Union for Concervation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Ikan itu disebut mirip lumba-lumba karena memiliki sirip punggung, lubang napasnya yang ada satu di atas kepala, dan aktif melompat di atas permukaan air.