Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sekretaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman, akui pihaknya melakukan komunikasi dengan kantor Migrasi dan Kemenpora untuk mendatangkan pemain asingnya.
Kompetisi Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan pada Oktober mendatang.
Menanggapi hal tersebut, tim-tim Liga 1 pun kembali mengumpulkan para pemainnya.
Seperti yang diketahui sejak kompetisi dihentikan, sebagian besar pemain memilih untuk pulang kampung ke tempat asalnya masing-masing.
Pemanggilan pemain ditujukan agar tim bisa kembali melakukan persiapan menyambut kelanjutan kompetisi.
Baca Juga: Bek Persebaya Surabaya Setuju Piala AFF 2020 Ditunda
Persebaya yang menjadi salah satu kontestan Liga 1 2020 juga melakukan hal yang serupa.
Kini skuat Bajul Ijo mulai dikumpulkan lagi.
Akan tetapi khusus untuk pemain yang berada di luar Indonesia, Persebaya meminta bantuan kepada kantor Migrasi dan Kemenpora untuk mendatangkannya ke Surabaya.
Kabar ini dibenarkan oleh sekertari tim Persebaya, Ram Surahman.
Ram mengaku telah berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terkait.
"Kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman migrasi tentang opsi-opsi seperti apa, kami juga kommunikasi dengan pemain dan agennya," kata Ram, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
"Soal masuk ke Indonesia, kami juga sudah komunikasi dengan Kemenpora, untuk pemain-pemain yang dibutuhkan dan sudah memiliki KITAS, mereka bisa masuk, ada perlakuan khusus, info yang saya dapat seperti itu," ujarnya.
Tak ada masalah dari Indonesia, Ram khawatir persoalan justru timbul dari negara asal sang pemain.
Dalam hal ini, Ram mencontohkan yang terjadi di Australia yaitu adanya regulasi yang menyebutkan bahwa pemerintah melarang warganya berpergian dulu.
"Yang jadi soal nanti itu bukan di Indonesia," ucap Ram.
"Contoh di Australia, yang kami dengar itu pemerintah melarang warganya untuk berpergian dulu," tuturnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong di Mata Bek Persebaya Surabaya
Sementara itu, hingga detik ini pemain asing Persebaya yang masih di luar Indonesia tercatat sebanyak tiga nama.
Tiga nama yang dimaksud ialah David da Silva (Brasil), Aryn Williams (Australia), dan Mahmoud Eid (Swedia).