Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bahkan, pemain yang berposisi sebagai penyerang itu harus tinggal di rumah pamannya untuk menghemat ongkos transportasi.
"Saya harus tinggal di rumah paman saya karena lebih dekat dengan tempat saya berlatih dan saya tidak punya uang untuk membayar bus," kata Richarlison.
Baca Juga: Inter Milan Vs Bayer Leverkusen - Peter Bosz Punya Cara Kalahkan Nerazzurri
"Saya menjual permen dan es krim di jalan dan bekerja di ladang untuk membantu orangtua saya."
"Saya harus melakukan itu karena semua orang melakukan semua yang mereka bisa sehingga saya bisa mewujudkan impian saya menjadi pesepak bola," ujar Richarlison.
Setelah bermain apik di tim junior America MG, Richarlison pun dipromosikan ke tim senior.
Bakat luar biasa Richarlison pun terendus oleh selah satu klub besar di Brasil, Fluminense.
Pada pertengahan 2015-2016, Richarlison pun memutuskan untuk hijrah dari America MG ke Fluminense.
Baca Juga: Mourinho Dinilai Kehilangan Sentuhan Ajaib, Mantan Anak Asuh Beri Pembelaan