Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juru taktik asal Belanda itu menilai bahwa PSSI sejatinya tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam kebijakan pemotongan gaji pemain dan pelatih.
Hal itu senada dengan kritik dari asosiasi pesepak bola profesional internasional, FIFPro, yang menganggap PSSI sebagai federasi tidak seharusnya mencampuri urusan internal klub dan anggotanya.
"Saya rasa itu hak pribadi," ucap Robert Alberts seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.
"Secara pribadi, peraturan yang diberikan kepada kami dari otoritas sepak bola Indonesia itu sangat dipertanyakan," katanya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: Mike Tyson Kehilangan Promo Syuting Filmnya untuk Comeback Lawan Roy Jones Jr
"Dan dari FIFA sendiri menyatakan tidak bisa ada pihak ketiga yang memutuskan soal kontrak saya (pemain dan pelatih)."
"Jadi, jika ada yang tidak menemukan kesepakatan dengan klub, itu adalah hak pribadi," tutur Robert lagi.
Meski begitu, Robert memutuskan untuk menerima kebijakan pemotongan gajinya saat kompetisi kembali dilanjutkan pada 1 Oktober mendatang.
Eks juru taktik PSM Makassar itu memahami bahwa klubnya juga sedang berada dalam posisi yang sulit akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kompetisi Elite Pro Belum Ada Kabar, Persija Masih Jalankan Latihan Mandiri