Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juventus sedang gonjang-ganjing menyusul kegagalan di Liga Champions 2019-2020. Si Nyonya Tua menghadapi potensi bakal kehilangan dua megabintangnya, Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.
Tersingkir di babak 16 besar Liga Champions disinyalir telah membuat Cristiano Ronaldo kecewa dan berpikir untuk hengkang dari Juventus.
Kegagalan melangkah lebih jauh di Liga Champions juga membuat Juventus kehilangan sumber pemasukan uang yang besar.
Hal tersebut menimbulkan masalah serius dalam kondisi keuangan Tim Hitam-Putih yang sudah terhantam keras oleh pandemi COVID-19.
Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala tidak perlu meminta dilepas, Juventus sendiri bisa berpikir untuk menjual dua penyerangnya itu.
Baca Juga: Kalau Jual Cristiano Ronaldo, Juventus Bisa Selamatkan Rp2 Triliun
Gaji Ronaldo yang sebesar 31 juta euro per pekan adalah beban berat buat Juve.
Sementara Dybala adalah salah satu komoditi paling hot di bursa transfer saat ini.
Penyerang asal Argentina itu masih punya harga jual di kisaran 100 juta euro di tengah penurunan market value massal di masa sekarang.
Kondisi tersebut yang membuat penjualan Ronaldo dan Dybala sekarang menjadi hal yang tidak haram bagi Juventus.
Di atas kertas, penjualan Ronaldo dan Dybala terlihat seperti manuver gila dan ngawur jika benar-benar dilakukan Juventus.
Bagaimana tidak? Ronaldo dan Dybala adalah sumber gol utama Si Nyonya Tua.
Musim lalu saat Juventus tidak kunjung menemukan identitas permainan di bawah Maurizio Sarri, kualitas individual dua orang inilah yang sering jadi penyelamat.
Baca Juga: Tak Hanya PSG, Juventus Juga Tawarkan Cristiano Ronaldo ke Barcelona
Apa jadinya Juventus jika tidak ada dua pemain yang selama musim lalu justru terlihat mulai kompak ini?
Apabila benar-benar terealisasi, penjualan Ronaldo-Dybala pada musim panas ini memang akan menjadi berita gila dari Juventus.
Akan tetapi, Juventini barangkali tidak perlu terlalu panik jika momen itu menjadi kenyataan.
Juventus sudah pernah melakukan kegilaan yang sama pada 2001-2002 dan ketika itu mereka sukses melaluinya.
Kegilaan 2001-2002 adalah menjual pemain yang ketika itu menjadi simbol klub dan andalan utama tim, Zinedine Zidane, ke Real Madrid.
Bukan Zidane saja, Juventus kala itu juga melepas Filippo Inzaghi, Darko Kovacevic, dan Edwin van der Sar.
Uang yang diperoleh dari penjualan para bintang itu kemudian dipakai Juventus untuk merekrut bintang-bintang lain.
Baca Juga: Juventus Minta Rp 1,7 Triliun untuk Klub yang Ingin Beli Paulo Dybala
Gianluigi Buffon, Lilian Thuram, Pavel Nedved, dan Marcelo Salas ketika itu dikumpulkan Luciano Moggi di Juventus.
Hasilnya adalah sejarah. Buffon, Thuram, dan Nedved kemudian menjadi tulang punggung Juventus mendominasi Liga Italia pada awal era 2000-an sebelum terganjal skandal Calciopoli.
Bayangkan jika Ronaldo-Dybala dijual, uang yang diperoleh bisa dipakai Juventus merekrut bintang-bintang baru untuk masa depan.
Memang bukan bintang kelas stratosfer macam Ronaldo-Dybala, tetapi barangkali selevel Arkadiusz Milik, Duvan Zapata, Nicolo Zaniolo, Sandro Tonali, serta Sergej Milinkovic-Savic. Siapa tahu?
Kebetulan boleh jadi ini momen yang tepat bagi Juventus untuk serius merevolusi pasukan mereka.
Ada Andrea Pirlo sebagai pelatih baru dengan ide-ide segar, mungkin sudah waktunya Juventus juga menyegarkan skuad secara total.