Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, membuka pintu bagi Conor McGregor untuk kembali menghadapinya di oktagon.
Karier Khabib Nurmagomedov sebagai petarung olahraga bela diri campuran (MMA) tampaknya tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi.
Khabib Nurmagomedov diprediksi tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menutup kariernya dengan rekor pertandingan yang impresif.
Manajer Khabib Nurmagomedov, Ali Abdelaziz, membeberkan wacana The Eagle untuk memenuhi wasiat ayahnya yaitu mencetak rekor 30 laga selalu menang lalu pensiun.
Baca Juga: Hasil UFC 252 - Kalahkan Daniel Cormier, Stipe Miocic Jadi GOAT
Nurmagomedov sejauh ini memiliki rekor 28 pertandingan selalu menang di semua ajang MMA dengan 12 kemenangan terjadi di UFC.
Petarung asal Dagestan itu akan melakoni pertandingan ke-29 ketika menghadapi Justin Gaethje pada duel unifikasi gelar di UFC 254 pada Oktober mendatang.
Meski pertandingan dengan Gaethje masih dua bulan lagi, spekulasi soal lawan pamungkas Nurmagomedov sudah muncul jauh-jauh hari.
Legenda UFC, Georges St-Pierre (26-2), menjadi kandidat terkuat sebagai lawan tanding Nurmagomedov.
Baca Juga: KILAS BALIK - Mike Tyson Bikin Mantan Presiden Indonesia Dicuekin Jemaah
Kebetulan, ayah Khabib Nurmagomedov, Abdulmanap, ingin melihat putranya bertanding melawan Georges St-Pierre sebelum meninggal dunia pada awal Juli lalu.
UFC yang awalnya menolak ide pertandingan Nurmagomedov vs St-Pierre berusaha untuk mewujudkan wasiat dari mendiang ayah Nurmagomedov itu.
Nurmagomedov pun antusias dengan gagasan bertanding melawan mantan pemegang gelar juara kelas welter dan kelas menengah UFC tersebut.
Sadar bahwa St-Pierre sudah pensiun dari UFC, Nurmagomedov menyerahkan keputusan akhir kepada petarung asal Kanada tersebut.
"Soal Georges St-Pierre, pertandingan itu benar-benar menginspirasi saya," kata Nurmagomedov dalam konferensi pers di Moskow, dikutip BolaSport.com dari RT.
"Itu adalah pertandingan impian ayah saya. Tahun depan St-Pierre berusia 40 tahun. Saya rasa dia harus memutuskan apakah kami akan bertanding atau tidak."
"Saya menginginkan pertandingan itu. Jika saya mengalahkan Justin pada Oktober, maka laga melawan St-Pierre idealnya digelar pada bulan April, sebelum Ramadan."
St-Pierre bukan satu-satunya petarung yang berpeluang mendapat kehormatan untuk menjadi lawan terakhir Nurmagomedov.
Baca Juga: RESMI, Petarung Terkuat di UFC Lepas Sabuk Juaranya
Khabib Nurmagomedov juga membuka pintu untuk menghadapi petarung-petarung jagoan di kelas ringan UFC, tak terkecuali Conor McGregor (22-4).
Rival 'terkutuk', Tony Ferguson (25-4), juga berpeluang untuk kembali mencoba merencanakan duel melawan Nurmagomedov setelah gagal untuk kelima kalinya pada UFC 249.
Syaratnya, Conor McGregor dkk. mereka harus mengalahkan Dustin Poirier (26-6), petarung teratas di kelas ringan UFC setelah Nurmagomedov dan Gaethje.
Poirier pernah menghadapi Nurmagomedov di UFC 242 pada September 2019. Poirier gagal merebut gelar juara setelah kalah melalui submission pada ronde ketiga.
"Jika tidak menghadapi St-Pierre, saya akan melawan siapa pun yang mengalahkan Dustin Poirier, entah itu Ferguson atau McGregor," kata Nurmagomedov.
"Tapi jika St-Pierre kembali dan mau melawan saya, saya akan menghadapinya. Kenapa? Karena terakhir dia kalah adalah 2007. Sementara karier saya dimulai pada 2008."
"Jika tidak, misalkan Conor atau Tony mengalahkan Poirier, maka saya akan melawan mereka. Kenapa? Karena sekarang Poirier adalah penantang berikutnya."
"Saya mengalahkan Poirier, lalu dia kembali dan mengalahkan petarung lima besar. Jadi jika Conor dan Tony mengalahkan Poirer, mereka akan menjadi lawan alternatif saya."
Baca Juga: Alasan Khabib Nurmagomedov Enggan Remehkan Justin Gaethje