Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ternyata Hapalan, Cara Sevilla Mendominasi Liga Europa

By Daniel Sianturi - Sabtu, 22 Agustus 2020 | 08:15 WIB
Sevilla, merayakan gelar juara Liga Europa 2019-2020. (TWITTER @SEVILLAFC_ENG)

BOLASPORT.COM - Final Europa League musim 2019-2020 telah tuntas digelar dengan Sevilla muncul sebagai juara.

Klub asal Liga Spanyol, Sevilla, berhasil mengalahkan wakil Liga Italia, Inter Milan, dengan skor akhir 3-2 pada laga final yang digelar di Stadion RheinEnergie, Koeln, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB.

Kemenangan ini menegaskan status Sevilla sebagai raja Liga Europa.

Kini Los Nervionenses tercatat telah enam kali menjadi juara di ajang ini.

Termasuk sejak era Piala UEFA, koleksi enam gelar yang dimililki Sevilla berarti dua kali lipat lebih banyak dari pesaing-pesaing terdekat seperti Liverpool, Juventus, Inter Milan, dan Atletico Madrid, yang sama-sama 3 kali menjadi juara.

Baca Juga: Barcelona Bisa Tiru Langkah Real Madrid Saat Cristiano Ronaldo Ingin Hengkang untuk Situasi Lionel Messi

Cerita menarik datang dari kemiripan situasi saat Sevilla sukses meraih tiga gelar terakhir mereka di Liga Europa, termasuk gelar yang baru saja mereka raih musim 2019-2020.

Sebelum menjadi juara musim 2019-2020 dengan mengalahkan Inter Milan, dua gelar terakhir Sevilla di ajang Europa League ialah pada musim 2014-2015 dan 2015-2016.

Pada 2014-2015 Sevilla mengalahkan Dnipro Dnipropetrosvk dan semusim kemudian menumbangkan Liverpool di babak final.

Kemiripan pertama pada tiga laga final tersebut ialah fakta bahwa pasukan Sevilla selalu mencetak tiga gol.

Sevilla menjadi juara Liga Europa musim 2014-2015 setelah mengalahkan Dnipro Dnipropetrosvk dengan skor 3-2 pada final yang dipentaskan di Stadion National, Warsawa, Polandia, 27 Mei 2015.

Semusim berselang, Sevilla juga mampu mencetak tiga gol saat menumbangkan Liverpool di laga pamungkas.

Baca Juga: Liga Prancis Dibuka Laga Lesu Darah, Skor 0-0 dan Total 11 Tembakan

Pada final yang dimainkan di Stadion Jakob-Park, Basel, Swiss pada 18 Mei 2016 itu, Sevilla menekuk Liverpool dengan skor 3-1.

Sementara skor 3-2 buat kemenangan Sevilla atas Inter Milan menjadi pemandangan akhir di babak final 2019-2020 yang baru selesai digelar.

Kemiripan kedua ialah Sevilla merebut tiga gelar terakhir di Europa League dengan melakukan comeback alias tertinggal gol lebih dahulu.

Nikola Kalinic, yang saat itu bermain untuk Dnipro Dnipropetrosvk, Daniel Sturidge (Liverpool), dan terakhir Romelu Lukaku (Inter Milan) sempat membuat Sevilla tertinggal 0-1 lebih dulu pada babak final.

Kemiripan berikutnya pada tiga gelaran Europa League terakhir yang dimenangi Sevilla ialah bahwa selalu ada pemain Los Nervionenses yang sukses membuat brace di babak final.

Carlos Bacca, Coke, dan terakhir Luke de Jong ialah tiga pemain yang sukses dua kali mencatatkan nama mereka di papan skor pada final menghadapi Dnipro Dnipropetrosvk, Liverpool, dan Inter Milan.

Baca Juga: Diejek soal Rambut, Antonio Conte Tantang Bintang Sevilla Berkelahi

Kemiripan terakhir ialah gol ketiga alias gol penentu kemenangan bagi Sevilla terjadi pada rentang menit yang sama.

Carlos Bacca menyumbangkan gol ketiga bagi Sevilla saat bertemu dengan wakil Ukraina, Dnipro Dnipropetrosvk, pada menit ke-73 di final 2014-2015.

Sementara gol ketiga Sevilla yang lahir dari sepakan kaki kanan Coke ke gawang Liverpool di final 2015-2016 terjadi pada menit ke-70.

Dini hari tadi, giliran tendangan salto Diego Carlos yang berbelok arah usai mengenai kaki Romelu Lukaku pada menit ke-74 membawa Sevilla unggul 3-2 atas Inter Milan dan skor itu bertahan sampai akhir laga.

Demikianlah sejumlah kemiripan yang menjadi cerita menarik usai keberhasilan Sevilla mempertahankan catatan 100 persen mereka di final Piala UEFA ataupun Liga Europa.

Proficiat, Sevilla!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P