Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanya perlu setahun bagi mereka untuk menjadi ganda putra nomor satu dunia.
Ahsan/Hendra bahkan langsung menyabet gelar juara dunia pada 2013 di Guangzhou, China. Sempat absen pada 2014, prestasi itu mereka ulangi pada 2015.
Duet ini pun menjadi tumpuan tim ganda putra Indonesia pada Olimpiade Rio 2016.
Namun, mereka justru gagal tampil maksimal. Ahsan/Hendra hanya mentok hingga fase grup.
Keduanya berpisah setelah Hendra memutuskan pensiun dari Pelatnas.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Bersyukur Piala Thomas dan Uber 2020 Bisa Digelar
Menyandang status sebagai pemain independen, Hendra berpasangan dengan mantan rivalnya, Boon Heong (Malaysia).
Pencapaian Hendra dan Tan tidak bisa dibilang memuaskan. Mereka lebih sering tersisih di babak awal dengan pencapaian terbaik lolos ke final Australia Open 2017.
Setahun setelah berpisah, Ahsan/Hendra kembali berpartner dan dipanggil ke Pelatnas pada 2018.
Kombinasi keduanya terbukti masih solid meski Ahsan dan Hendra sama-sama sudah berusia kepala tiga.