Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Hendra Setiawan, merayakan hari jadi yang ke-36 pada Selasa (25/8/2020). BolaSport.com merangkum sejumlah prestasinya.
Hendra Setiawan mencuat namanya pada 2005 saat berpartner bersama Markis Kido.
Keduanya mencatat prestasi gemilang dengan memenangi Kejuaraan Asia, Indonesia Open, dan medali emas SEA Games.
Setelah itu, Hendra/Kido terus menyumbang gelar bergengsi.
Baca Juga: Ulang Tahun, Hendra Setiawan Dapat Ucapan dari Rekan dan Pelatih
Mereka memenangi medali edengan memenang medali emas Kejuaraan Dunia 2007 dan medali emas Olimpiade Beijing pada 2008.
Belum berhenti sampai di situ, Hendra/Kido juga menjuarai medali emas Asian Games 2010.
Tahun 2012, Hendra/Kido memutuskan berpisah jalan. Hendra kemudian dipasangkan bersama Mohammad Ahsan.
Duet Ahsan/Hendra tak kalah mencatat prestasi.
Baca Juga: Turnamen Bulu Tangkis Bakal Bergulir Lagi, BWF Keluarkan Aturan Baru
Hanya perlu setahun bagi mereka untuk menjadi ganda putra nomor satu dunia.
Ahsan/Hendra bahkan langsung menyabet gelar juara dunia pada 2013 di Guangzhou, China. Sempat absen pada 2014, prestasi itu mereka ulangi pada 2015.
Duet ini pun menjadi tumpuan tim ganda putra Indonesia pada Olimpiade Rio 2016.
Namun, mereka justru gagal tampil maksimal. Ahsan/Hendra hanya mentok hingga fase grup.
Keduanya berpisah setelah Hendra memutuskan pensiun dari Pelatnas.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Bersyukur Piala Thomas dan Uber 2020 Bisa Digelar
Menyandang status sebagai pemain independen, Hendra berpasangan dengan mantan rivalnya, Boon Heong (Malaysia).
Pencapaian Hendra dan Tan tidak bisa dibilang memuaskan. Mereka lebih sering tersisih di babak awal dengan pencapaian terbaik lolos ke final Australia Open 2017.
Setahun setelah berpisah, Ahsan/Hendra kembali berpartner dan dipanggil ke Pelatnas pada 2018.
Kombinasi keduanya terbukti masih solid meski Ahsan dan Hendra sama-sama sudah berusia kepala tiga.
Tahun 2019 menjadi salah satu tahun terbaik mereka.
Pasangan berjulukan The Daddies tersebut meraih tiga gelar juara turnamen bergengsi: All England, Kejuaraan Dunia, dan World Tour Finals.
Trofi juara New Zealand Open 2019 dan menjadi finalis pada tujuh turnamen Super Series seperti melengkapi perjalanan Ahsan/Hendra.
Mereka juga mencatat rekor impresif tak terkalahkan pada setiap babak semifinal yang mereka lakoni tahun 2019.
Deretan prestasi tersebut membawa Ahsan/Hendra ke urutan kedua BWF dan Race to Tokyo di bawah rekan senegara, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Khusus untuk Kejuaraan Dunia, Hendra menjadi pemain Indonesia kedua yang meraih empat medali emas Kejuaraan Dunia menyusul eks pemain ganda campuran, Liliyana Natsir.
Hendra belum puas dengan sederetan prestasi tersebut.
Dalam beberapa kali wawancara dengan BolaSport.com, pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah itu masih bersemangat mengejar Olimpiade.
Menurut Hendra, salah satu hal yang memotivasinya untuk lolos ke Olimpiade adalah ingin meraih medali pesta olahraga empat tahunan tersebut bersama Ahsan.
"Kenapa masih mau ikut Olimpiade ya alasannya karena saya belum pernah meraih medali turnamen ini bersama Ahsan," ujarnya dalam wawancara di Pelatnas PBSI di Cipayung, Februari lalu.
"Makanya target kami untuk Olimpiade tahun ini adalah dapat medali apa pun itu," tutur dia melanjutkan.
Berikut catatan prestasi Hendra Setiawan pada turnamen-turnamen besar selama berkarier
Olimpiade
-medali emas (2008)
Kejuaraan Dunia
-medali emas (2007, 2013, 2015, 2019)
-medali perunggu (2010)
Asian Games
-medali emas (2010, 2014)
-medali perunggu (2006)
-medali perunggu nomor beregu (2006, 2010)
Kejuaraan Asia
-medali emas (2005, 2009)
-medali perak (2003, 2015)
SEA Games
-medali emas (2005, 2007, 2009)
-medali perak (2011)
Piala Sudirman (bersama tim Indonesia)
-medali perak (2007)
-medali perunggu (2009, 2015, 2019)
Piala Thomas
-medali perak (2010, 2016)
-medali perunggu (2006, 2008, 2014, 2018)