Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usai masalah overheating pada balapan MotoGP Austria, pembalap Yamaha lainnya pindah ke evolusi sistem rem depan Brembo pada MotoGP Styria.
Namun, Vinales tetap menggunakan rem versi standar yang meledak secara dramatis pada kecepatan 230 km/jam.
Sementara itu, Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli beralih ke sistem rem depan Brembo yang berevolusi setelah masalah overheating pada MotoGP Austria.
Baca Juga: Yamaha Buka Suara Kenapa Vinales Gunakan Rem Standar yang Berujung Fatal
"Pada balapan pertama di Red Bull Ring, remnya tidak fantastis. Tetapi, pada balapan kedua di Red Bulling, fungsi remnya bagus dan saya tidak memiliki masalah khusus," ucap Rossi.
"Trek ini sangat parah dengan pengeremannya. Semua orang menderita. Jika Anda lihat, semua orang memiliki saluran udara besar di rem. Begitu pula dengan tim pabrikan lain. Sepertinya Yamaha lebih menderita," aku Rossi.
"Kami mencoba mengerem di lintasan lurus. Motor kami lambat, tetapi bagus dalam pengereman. Jadi, kami mencoba mengerem dengan sangat keras dan kami banyak menekan rem. Inilah alasan mengapa Yamaha lebih menderita dengan masalah ini."
Di lain pihak, direktur tim Monster Yamaha Massimo Meregalli menjelaskan pihaknya memilih menggunakan sistem rem standar untuk Vinales karena sistem rem Brembo membawa evolusi.
"Valentino, Fabio, dan Franco menggunakan sistem ini (brembo)," ucap Meregalli.
"Maverick tidak menggunakan rem Brembo karena motor Maverick tidak pernah mengalami suhu sangat tinggi seperti yang diderita pembalap lain, akhir pekan lalu. Hal itu juga berlaku ketika dia mencoba sistem rem baru, dia tidak memiliki feeling yang dia cari untuk motor," tutur Meregalli.
Menurut Meregalli, dua alasan itulah yang membuat pihaknya menggunakan sistem rem konvensional.
Baca Juga: Valentino Rossi: Mengapa Suzuki Ada di Depan dan Yamaha Tidak?