Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menanggapi insiden rem yang dialami rekan satu timnya, Maverick Vinales, pada balapan MotoGP Styria di Red Bull Ring, Minggu (23/8/2020).
Valentino Rossi menjadi pembalap Yamaha teratas yang menuai hasil lebih baik dari dua balapan terakhir, MotoGP Austria dan MotoGP Styria di Red Bull Ring.
Pada MotoGP Austria, Valentino Rossi finis kelima, lalu finis kesembilan pada MotoGP Styria.
Baca Juga: Pol Espargaro Merasa Kasihan dengan Nasib Joan Mir pada MotoGP Styria 2020
Sebaliknya, Vinales meraih hasil buruk dengan finis ke-14 pada MotoGP Austria. Dia selanjutnya gagal finis pada balapan MotoGP Styria.
Vinales mengalami kecelakaan di tikungan 1 pada lap ke-16.
Saat itu Vinales yang tengah mengendarai motor, tiba-tiba menjatuhkan dirinya ketika motor yang ditungganginya melaju dalam kecepatan tinggi.
Vinales menggambarkan penyebab insiden mengerikannya pada MotoGP Styria 2020 sebagai "ledakan" rem.
Rossi mengatakan fungsi rem tidak terlalu baik pada MotoGP Austria. Tetapi, dia tidak memiliki masalah khusus pada balapan MotoGP Styria setelah beralih ke sistem baru akhir pekan ini.
"Tentang rem, saya mengalami beberapa masalah minggu lalu. Minggu ini kami bekerja keras dengan rem Brembo. Kami menggunakan material yang berbeda dari hari Jumat," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Crash.
Usai masalah overheating pada balapan MotoGP Austria, pembalap Yamaha lainnya pindah ke evolusi sistem rem depan Brembo pada MotoGP Styria.
Namun, Vinales tetap menggunakan rem versi standar yang meledak secara dramatis pada kecepatan 230 km/jam.
Sementara itu, Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli beralih ke sistem rem depan Brembo yang berevolusi setelah masalah overheating pada MotoGP Austria.
Baca Juga: Yamaha Buka Suara Kenapa Vinales Gunakan Rem Standar yang Berujung Fatal
"Pada balapan pertama di Red Bull Ring, remnya tidak fantastis. Tetapi, pada balapan kedua di Red Bulling, fungsi remnya bagus dan saya tidak memiliki masalah khusus," ucap Rossi.
"Trek ini sangat parah dengan pengeremannya. Semua orang menderita. Jika Anda lihat, semua orang memiliki saluran udara besar di rem. Begitu pula dengan tim pabrikan lain. Sepertinya Yamaha lebih menderita," aku Rossi.
"Kami mencoba mengerem di lintasan lurus. Motor kami lambat, tetapi bagus dalam pengereman. Jadi, kami mencoba mengerem dengan sangat keras dan kami banyak menekan rem. Inilah alasan mengapa Yamaha lebih menderita dengan masalah ini."
Di lain pihak, direktur tim Monster Yamaha Massimo Meregalli menjelaskan pihaknya memilih menggunakan sistem rem standar untuk Vinales karena sistem rem Brembo membawa evolusi.
"Valentino, Fabio, dan Franco menggunakan sistem ini (brembo)," ucap Meregalli.
"Maverick tidak menggunakan rem Brembo karena motor Maverick tidak pernah mengalami suhu sangat tinggi seperti yang diderita pembalap lain, akhir pekan lalu. Hal itu juga berlaku ketika dia mencoba sistem rem baru, dia tidak memiliki feeling yang dia cari untuk motor," tutur Meregalli.
Menurut Meregalli, dua alasan itulah yang membuat pihaknya menggunakan sistem rem konvensional.
Baca Juga: Valentino Rossi: Mengapa Suzuki Ada di Depan dan Yamaha Tidak?