Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penyebab Pep Guardiola Selalu Gagal di Liga Champions: Terlalu Egosentris!

By Rebiyyah Salasah - Jumat, 4 September 2020 | 19:30 WIB
Ekspresi pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dalam laga perempat final Liga Champions melawan Olympique Lyon di Stadion Jose Alvalade, Sabtu (15/8/2020). (TWITTER.COM/MANCITY)

Dalam pertandingan kontra Olympique Lyon, Guardiola secara mengejutkan menerapkan formasi 3-5-2 ketimbang skema andalan Man City, 4-3-3 atau 4-2-3-1. 

Pep Guardiola menempatkan tiga bek tengah sejak menit awal, yakni Fernandinho, Eric Garcia, dan Aymeric Laporte.

Baca Juga: Pep Guardiola Pelatih yang Buat Lionel Messi Paling Rajin Cetak Gol dalam Karier

Formasi yang tak biasa tersebut membuat para pemain arahan Guardiola kikuk dan akhirnya berhasil dimanfaatkan oleh Lyon pada babak pertama. 

Saat memasukkan Riyad Mahrez menjelang menit ke-60, Guardiola baru mengubah formasi menjadi 4-3-3. 

Keputusan yang diambil Guardiola itu tampaknya membuat jengkel Matthaeus. 

Peraih juara Euro 1980 bersama timnas Jerman ini mengatakan bahwa Guardiola seharusnya tetap berpegang pada sistem yang membuatnya sukses di Barcelona.

"Melihat Pep Guardiola, saya memiliki perasaan bahwa dia selalu ingin melakukan sesuatu yang istimewa di pertandingan besar," kata Matthaeus. 

Baca Juga: Isi Telepon Lionel Messi dengan Pep Guardiola Bocor, Cristiano Ronaldo Kena Imbas

"Barcelona memiliki DNA, sistem yang dia jalani. Guardiola sukses di sana. Dengan Muenchen dan Man City, dia mencobanya berulang kali dengan perubahan dan gagal lagi dan lagi."