Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan kaki kiri yang kuat, dia suka memotong dan menembak serta mengumpan, yang mana telah berhasil dia lakukan selama bersama Bayer Leverkusen.
Posisi striker menjadi masalah utama Lampard selanjutnya.
Baca Juga: Meskipun Tak Ada COVID-19, Southgate Tetap Tendang Foden dan Greenwood
Musim lalu Lampard sangat mengandalkan Tammy Abraham untuk dijadikan seorang juru gedor.
Akan tetapi, ketika Abraham mulai kesulitan mencetak gol, Lampard pun mulai mendapatkan masalah baru, dan itu menyebabkan Chelsea harus kehilangan posisi tiga di klasemen akhir.
Kini, Lampard memiliki seorang Havertz yang juga bisa memainkan peran sebagai striker.
Baca Juga: Kenang Alfred Riedl, Ahmad Bustomi: Dia seperti Bapak bagi Pemain
Seperti diketahui, Havertz merupakan pemain yang memiliki naluri sebagai poacher alami dan mempunyai bakat untuk berada di tempat dan waktu yang tepat.
Sebagai penyerang tengah Havertz mencetak delapan dari delapan gol untuk klubnya di sepanjang musim 2019-2020, dia juga tampil di posisi itu untuk tim nasionalnya.
Adapun yang terakhir, Havertz bisa menjadi pemain nomor 10, yang membuka ruang dan melakukan umpan-umpan kunci.
Ketiga posisi ini telah dikuasai dengan baik oleh Havertz, dan tidak diragukan lagi itu akan memberikan dampak besar bagi Lampard dan Chelsea selama musim-musim mendatang.