Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena, mengatakan akan ada rencana untuk memberikan lisensi C dan D nasional secara gratis.
Lisensi itu diberikan kepada pelatih-pelatih kampung yang tidak punya biaya untuk mendapatkan sertifikat secara gratis.
Kepada awak media termasuk BolaSport.com, Yeyen Tumena mengatakan rencana tersebut sudah dibicarakan kepada PSSI dan juga Kemenpora.
Prinsipnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sangat setuju dengan pemberian linsensi C dan D secara gratis.
Dengan cara itu tentu saja akan ada kesetaraan lisensi C dan D di seluruh penjuru Indonesia.
Yeyen Tumena percaya dengan cara itu akan banyak lahir pelatih-pelatih hebat di Tanah Air.
Baca Juga: Batal Bergabung, Dua Pemain Muda Brasil Resmi Pamit dari Arema FC
"Pak Ketum PSSI sudah setuju. Kami perlu bantuan dari PSSI karena mereka yang mempunyai modul dan instruktur," kata Yeyen Tumena.
Yeyen Tumena menambahkan, untuk lisensi C biasanya harus membayar uang sebesar Rp 10 juta.
Sedangkan untuk lisensi D lebih murah yakni Rp 5 juta.
Baca Juga: APSSI Luncurkan Aplikasi untuk Pelatih Sepak Bola Indonesia
Oleh karena itu, APSSI juga bekerjasama dengan Kemenpora agar biayanya bisa ditanggung pemerintah.
Dalam hal ini pemerintah Indonesia bisa menyediakan peningkatan sumber daya manusia.
"Akhirnya kami mencoba bekerjasama dengan dua stakeholder itu untuk memutuskan memberikan program kepelatihan gratis," kata Yeyen Tumena.
Baca Juga: Tes Swab Difasilitasi Pemkot, PSIS Ingin Bayar dengan Prestasi di Liga
Untuk masalah teknis dan kapan diselenggarakannya saat ini tengah dibahas oleh PSSI dan Kemenpora.
Yeyen Tumena mengatakan untuk lisensi D biasanya diikuti maksimal oleh 34 orang.
Sedangkan untuk lisensi C jumlahnya lebih sedikit yakni 24 orang.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 2020 Dimajukan, Arema FC Merasa Terbantu
Saat ini, Yeyen Tumena bersama APSSI sedang menentukan kriteria pelatih mana yang boleh mengikuti kursus itu secara gratis.
"Pertama yang penting mereka pelatih aktif. Kedua, pelatih itu harus asli dari daerah lahirnya."
"Lalu ada poin-poin lain salah satunya pelatih itu harus menjadi anggota APSSI. Dan ini yang sedang kami bicarakan bersama PSSI serta Kemenpora," kata Yeyen Tumena.