Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Jangan Salahkan Negara-negara Asia atas Penundaan Piala Thomas dan Uber 2020'

By Delia Mustikasari - Kamis, 24 September 2020 | 17:20 WIB
Berita bulu tangkis internasional. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

Pebulu tangkis Denmark, Anders Antonsen, termasuk salah satu yang melakukan protes.

"Siapa pun yang hadir, hadir. Jika tidak, olahraga akan layu dan mati," ujar Antonsen.

Chit Boon berbicara kepada media setelah menyaksikan upacara penandatanganan kemitraan digital antara Badminton Asia dan Sports Innovation and Technology Center (SITC) dari University Technology Malaysia (UTM) di sebuah hotel.

Baca Juga: Lawan Marcus/Kevin Yakin Banyak Peserta yang Ikut Kejuaraan di Thailand

UTM akan mengembangkan program berbasis aplikasi untuk Badminton Asia yang mampu merekam kinerja pebulu tangkis dan mengolah datanya menjadi pedoman khusus untuk kebutuhan setiap atlet.

Pedoman ini dapat digunakan oleh atlet dan pelatihnya masing-masing untuk mengembangkan program pelatihan yang lebih solid.

Badminton Asia akan menggunakan aplikasi tersebut untuk membantu meningkatkan kinerja para atlet yang merupakan bagian dari Proyek Olimpiade Asia (AOP).

AOP adalah program yang mendukung atlet berbakat dari negara berkembang untuk meningkatkan performanya dan lolos ke Olimpiade.

Aplikasi ini juga akan tersedia untuk Asosiasi Anggota (MA) lain yang merupakan bagian dari Badminton Asia.

Kemitraan ini diharapkan dapat memanfaatkan penggunaan ilmu keolahragaan dalam meningkatkan kualitas  pebulu tangkis di seluruh Asia.

Baca Juga: RC213V Dinilai Sulit, Marc Marquez Merasa Strategi Honda Sempurna

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P