Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di antara tawaran itu adalah klub-klub papan bawah yang mencari kiper pilihan pertama.
Akan tetapi, Mendy memutuskan untuk menantang dirinya sendiri lagi dengan bergabung bersama Stade de Reims, yang saat itu menjadi klub kasta kedua Liga Prancis.
Mendy, yang menjadi kiper cadangan, mendapat kesempatan untuk membuktikan dirinya lebih cepat dari yang diharapkan.
Baca Juga: Mau Lihat Score? Ini Beberapa Situs Live Score Terbaik Buat Kalian
"Pelatih harus memasukkan Edouard karena kiper nomor satu menerima kartu merah," kata mantan gelandang Reims, Danilson da Cruz.
"Dan hari itu, dia tampil dengan sangat, sangat bagus."
"Bahkan sebagai kiper nomor dua, dia selalu memiliki pola pikir seorang pemimpin dan sangat vokal di ruang ganti."
"Dia berharga di tim karena dia tahu bagaimana berbicara pada waktu yang tepat."
"Dia melakukan yang terbaik untuk mendorongnya menjadi nomor satu."
"Ketika dipanggil, dia menjadi salah satu yang terbaik di tim," tutur Da Cruz menambahkan.
Pada awal musim 2017-2018, Mendy dijadikan kiper pilihan utama dan dia memanfaatkan kesempatan itu dengan maksimal.
Musim itu, Mendy mencatatkan clean sheet dalam 18 dari total 34 pertandingan liga dan Reims mendapatkan promosi ke Ligue 1 alias kompetisi kasta tertinggi Liga Prancis.
Penampilan apik memuluskan langkah Mendy pindah ke Rennes pada tahun lalu.
Bersama Rennes, Mendy terus berkembang dengan mencatatkan 13 laga tanpa kemasukan dan hanya kebobolan 31 kali dari 33 penampilan di semua ajang musim 2019-2020.
Pencapaian itu yang kemudian membawa pemain berpostur 197 cm ini mampu melangkahkan kaki ke klub impiannya, Chelsea.
Mimpi Mendy memang dicapai dengan jalan berliku, tetapi kini dia datang ke Stamford Bridge dengan kenyataan bahwa semuanya bisa dilalui seiring berjalannya waktu.