Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemenangan pada seri MotoGP Catalunya berarti banyak bagi Fabio Quartararo. Tangis haru pecah setelah dia mampu keluar dari neraka.
Hasil yang tidak terduga menjadi salah satu kesan yang tergambar pada MotoGP 2020, termasuk bagi seorang Fabio Quartararo.
Fabio Quartararo mengawali penampilannya pada MotoGP 2020 dengan sangat meyakinkan. Dia sudah tampil kompetitif sejak seri balap pembuka.
Pole position dan kemenangan dari dua seri pertama yang berlangsung di Sirkuit Jerez pun sukses diborong pembalap tim Petronas Yamaha SRT tersebut.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Duet Mir-Rins Tuntaskan Penantian Suzuki Selama 13 Tahun
Performa impresif pada awal musim membuat publik menaruh harapan lebih kepada Quartararo. Dia langsung digadang-gadang sebagai calon juara baru.
Semesta saat itu memang terlihat mendukung Quartararo. Dia benar-benar terlihat terlalu digdaya baik pada sesi kualifikasi dan balapan.
Ditambah dengan absennya sang juara bertahan Marc Marquez (Repsol Honda), jalur Quartararo menuju takhta juara seolah terbuka lebar.
Namun begitu, ketika ekspektasi tinggi berada di pundaknya, Quartararo justru menjadi korban kejamnya kompetisi yang sulit ditebak pada musim ini.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Maverick Vinales Sebut Motor Yamaha Tanpa Tenaga
Performa Fabio Quartararo masih cepat saat sesi latihan bebas dan kualifikasi, namun tajinya menghilang ketika persaingan sesungguhnya tiba.
Quartararo hanya bisa finis ketujuh pada seri MotoGP Republik Ceska. Pada dua balapan di Red Bull Ring, El Diablo semakin tenggelam dengan finis di posisi ke-8 dan 13.
Titik nadir Quartararo terjadi di Misano. Ketika peluang besar untuk menang ada di depan mata, pembalap asal Nice itu malah tampil melempem.
Quartararo gagal finis pada seri MotoGP San Marino. Kehilangan momentum karena start buruk membuatnya panik hingga dua kali terjatuh dari motornya.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Valentino Rossi 'Pede' Bisa Menang, Andai...
Fabio Quartararo semakin uring-uringan karena keluar dari posisi tiga besar pada balapan berikutnya. Dia turun satu setrip ke posisi empat akibat melanggar aturan batas trek.
Rentetan hasil buruk membuat Quartararo terbakar amarah. Aura ceria Quartararo hilang ketika dia tertangkap kamera membanting topi di depan Race Director.
Quartararo hakem odası basıyor pic.twitter.com/VsMBDKV6l6
— Quartararo TR ???????? (@QuartararoTr20) September 21, 2020
Penebusan yang ditunggu oleh Quartararo akhirnya tiba. Setelah tujuh pekan terjebak dalam kegelapan, Quartararo akhirnya kembali melihat secercah cahaya.
Fabio Quartararo berhasil finis terdepan pada seri balap MotoGP Catalunya yang berlangsung di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Minggu (27/9/2020).
Baca Juga: Cetak Hasil Terbaik di Moto2 2020, Andi Gilang Sadar Dirinya Bisa Bersaing
Kemenangan itu sontak memacu Quartararo meluapkan seluruh emosi yang dirasakannya.
Pembalap berusia 21 tahun tersebut tak kuasa menahan air mata saat menyadari dirinya telah keluar dari penderitaan panjang layaknya di neraka.
Quartararo mendongak ke atas. Kelegaan dirasakannya tepat beberapa saat sebelum lagu kebangsaan Le Marseillaise dikumandangkan.
Rasa syukur Quartararo semakin bertambah karena kemenangan pada balapan MotoGP Catalunya ini tidak diraihnya dengan mudah.
The emotions overflow for @FabioQ20 on the podium!#CatalanGP pic.twitter.com/6N0pRWv0Sr
— MotoGP(@MotoGP) September 27, 2020
Baca Juga: Fabio Quartararo Merasa Masih Terlalu Dini Bicara Gelar MotoGP 2020
Fabio Quartararo sempat was-was melihat si raja comeback, Joan Mir (Suzuki Ecstar), berada di belakangnya pada pengujung perlombaan.
"Saya pikir ini adalah momen terbaik dalam hidup saya," kata Quartararo, berbicara soal kemenangannya, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Bukan berarti menang dua kali secara beruntun itu mudah, tetapi ketika Anda cuma finis ke-7, ke-8, ke-13, dan kemudian jatuh, situasinya menjadi benar-benar sulit."
"Selain itu, saya berhasil mengatasinya dengan baik pada lap-lap terakhir balapan di Jerez, sementara Mir melesat seperti roket hari ini."
"Saya mencoba melaju secepat mungkin tetapi ban saya sudah habis," ucap pembalap debutan terbaik MotoGP 2019 tersebut menambahkan.
Kemenangan ini membuat Fabio Quartararo kembali ke puncak klasemen. Dia menorehkan 108 poin dan unggul 8 poin dari Joan Mir di posisi kedua.
Fabio Quartararo dan Joan Mir pun dijagokan sebagai kandidat terkuat juara MotoGP 2020 yang telah memasuki paruh musim kedua.
Quartararo sendiri tidak mau jemawa. Dia sudah belajar bahwa kesalahan kecil bisa membuat peluangnya terancam.
"Setiap kesalahan bisa menghasilkan kerugian besar. Kami hanya perlu terus bekerja seperti ini dan selalu mencoba usaha terbaik kami," tandasnya.
Baca Juga: Update Line Up MotoGP 2021- Valentino Rossi Resmi, Pramac Punya 2 Tempat Lowong