Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

10 Tahun Juara Kelas Berat, Petinju Ini Jadi Amatiran jika Ketemu Muhammad Ali

By Agung Kurniawan - Senin, 5 Oktober 2020 | 12:20 WIB
Legenda tinju asal Amerika Serikat, Muhammad Ali. (TWITTER.COM/MUHAMMADALI)

BOLASPORT.COM - Mendiang Muhammad Ali ternyata mempunyai kesan tersendiri dalam benak Larry Holmes yang pada masa lalu juga pernah menyandang gelar juara tinju di divisi kelas berat.

Siapa sangka jika Muhammad Ali harus menelan hasil pahit saat melawan mantan rekan sparringnya yakni Larry Holmes dalam sebuah pertandingan yang digelar pada Oktober 1980 lalu.

Muhammad Ali yang kala itu berusia 38 tahun dan baru saja menjalani operasi tiroid tak kuasa mengimbangi pukulan-pukulan mematikan yang dilancarkan oleh Larry Holmes.

Dengan usia tujuh tahun lebih muda, Larry Holmes mampu mengakhiri perlawanan Muhammad Ali tepat pada ronde ke-10 dari total 15 ronde yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Baca Juga: Ditanya Petinju Terbaik, Floyd Mayweather Sebut Korban Mike Tyson dan Abaikan Muhammad Ali

Meski mampu menang atas petinju berjuluk The Greatest tersebut, Larry Holmes dalam sebuah kesempatan mengaku dirinya memperoleh banyak hal usai menjalani pertarungan itu.

Rasa bangga karena bisa berbagi ring dengan petinju hebat seperti Muhammad Ali tentu ada dalam benak, namun pria yang kini berusia 70 tahun tersebut tidak akan terpesona oleh hal itu.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan berbagi ring dengan Muhammad Ali, saya tak terpesona olehnya karena hal terpenting adalah percaya pada diri sendiri," kata Larry Holmes.

Terlepas dari statusnya sebagai juara saat datang dalam laga tersebut, Larry Holmes tak segan mengakui bahwa dirinya selalu seperti seorang amatiran jika bertemu dengan Muhammad Ali.

Baca Juga: Petunjuk Bos UFC soal Kejutan bagi Khabib Nurmagomedov Usai Duel dengan Justin Gaethje

Sebelumnya, petinju berjulukan The Easton Assassin itu pertama kali menyabet sabuk juara tinju kelas berat versi WBC pada tahun 1978 dari tangan Ken Norton.

Berkat penampilan yang trengginas, dia mampu merebut sabuk-sabuk juara lainnya seperti IBF dan WBA, sebelum akhirnya Mike Tyson pada tahun 1988 berhasil merebut gelar-gelarnya.

"Lihatlah, saya hanya seorang amatir ketika saya bertemu dengan Muhammad Ali," tutur Larry Holmes, dilansir BolaSport.com dari RingTv.

Soal pertandingannya melawan Muhammad Ali, Larry Holmes hanya ingin tampil maksimal dan tidak ada niatan untuk menyakiti rekannya tersebut meski mempunyai kedekatan.

"Kami olahraga bersama dan melakukan apa yang dapat saya lakukan ketika berada di sana, saya juga menghindari hal-hal yang tak bisa saya lakukan," ucap Larry Holmes.

"Dengan Muhammad Ali, saya belajar bagaimana bertanding dan dia tahu saya akan menjadi juara suatu hari karena dia telah mengatakan sebelumnya."

"Saya tidak menjalani laga itu dengan niat untuk menyakitinya dan siapa pun saat kami bertanding pada tahun 1980, saya hanya memberikan kesempatan terbaik untuk diri saya sendiri," tutur Holmes.

Baca Juga: Justin Gaethje Ingin Buat Khabib Nurmagomedov Kapok Duel Dengannya

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P