Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nasib Kompetisi Liga Domestik Negara-negara ASEAN di Tengah Pandemi

By Ibnu Shiddiq NF - Rabu, 7 Oktober 2020 | 09:30 WIB
Evan Dimas dan Riko Simanjuntak merayakan gol dalam laga Persija vs Borneo FC pada pekan pertama Shopee Liga 1 2020, Minggu (1/3/2020) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (MUHAMMAD ALIF AZIS/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Menjalankan kompetisi di masa pandemi seperti ini bukan perkara yang mudah. Begitu pula yang dirasakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Sejak virus corona muncul dan menyebar pesat pada Maret lalu, semua kompetisi kulit bulat mulai berjatuhan satu per satu.

Setelah berpekan-pekan hingga berbulan-bulan beristirahat, beberapa di antaranya mulai semringah dengan mencoba kembali memutar roda kompetisi.

Di sisi lain, tak dapat dipungkiri banyak kompetisi masih tenggelam seiring peningkatan kasus COVID-19 di negaranya.

Baca Juga: Liga 1 Tak Jelas, Persipura Jayapura Pulangkan Semua Pemain

Ada juga yang tetap bertahan dan terus berupaya membangkitkan industri sepak bola dengan berkaca pada kompetisi di Eropa.

Setiap negara ASEAN mempunyai ceritanya sendiri-sendiri, ada yang membuat kesal, kecewa, sedih, begitu pun sebaliknya.

INDONESIA

Negara dengan ibu kota Jakarta ini mengalami nasib kurang beruntung jelang kembali berputarnya roda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020.

Seperti diketahui, tiga hari menjelang kick-off lanjutan Liga 1 yang direncanakan berlangsung pada 1 Oktober kemarin, PSSI secara mendadak menunda kembali kompetisi hingga November mendatang.

Federasi berkilah pihaknya tidak mendapatkan restu menggelar pertandingan dari Kepolisian Indonesia.

"Tadi kami mengadakan rapat secara khusus tentang situasi sepak bola yang ada seperti sekarang," ucap Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, Selasa (28/9/2020).

"Kemarin Polri sudah merilis bahwa sementara menunda izin keramaian dengan pertimbangan kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi."

"Polri juga sudah mengeluarkan maklumat tidak mengeluarkan izin keramaian di semua tingkatan," tambahnya.

Padahal, setiap stakeholder sepak bola Tanah Air sudah memasang kuda-kuda untuk menyambut kembalinya kompetisi.

Mayoritas klub Liga 1 bahkan telah melakukan pemusatan latihan selama dua bulan.

Akan tetapi, penikmat sepak bola Indonesia masih mempunyai harapan menyaksikan kembali pertandingan pada bulan November.

Bulan November nanti bisa dikatakan menjadi peluang terakhir PSSI dan PT LIB selaku operator kompetisi.

Jika Liga 1 kembali mengalami penundaan untuk kesekian kalinya, bukan tidak mungkin kompetisi bakal dibatalkan atau ditiadakan.

Pasalnya, kondisi itu bakal mengganggu jadwal lainnya, terutama Piala Dunia U-20 2021 yang dijadwalkan berlangsung pada Mei-Juni 2021.

FILIPINA

Liga Filipina yang bertajuk Philippines Football League (PFL) baru saja mendapatkan lampu hijau untuk kembali memutar roda kompetisi.

Sebelumnya Liga Filipina sempat terhenti akibat pandemi sejak Maret 2020.

Dikutip BolaSport dari Pfl.org.ph, Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) telah mengizinkan setiap klub untuk menggelar latihan bersama.

Latihan dipusatkan berlangsung di tempat Pusat Pelatihan Nasional Federasi Sepak Bola Filipina di Carmona, Cavite.

Baca Juga: Kembali Bergabungnya Ezra Walian, Kekuatan PSM Makassar Semakin Bertambah

Klub PFL diperbolehkan berlatih selama 2 jam setiap hari berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam Protokol Operasi PFF untuk PFL.

"Kami senang klub PFL akhirnya melanjutkan sesi pelatihan mereka,” kata Presiden PFF, Mariano Araneta Jr.

“Dengan protokol kesehatan dan keselamatan yang tepat di tempat, kami berharap kesempatan ini akan menjadi langkah pertama menuju kembali dimulainya liga. "

Meski telah memulai latihan, namun hingga kini belum ada kejelasan kapan kick-off Liga Filipina akan dilakukan.

Saat ini federasi tengah fokus mempersiapkan segala aspek demi kelancaran kompetisi.

Terbaru, mereka baru saja mengadakan workshop untuk wasit FPL beberapa hari lalu.

SINGAPURA

Liga Premier Singapura (SPL) bakal menjadi kompetisi di kawasan ASEAN yang terdekat untuk dilanjutkan.

Sejak awal September 2020, para pemain SPL sudah berlatih dalam kondisi terbatas dengan protokol ketat COVID-19.

Menurut rencana, Asosiasi Sepak Bola Singapura akan menggulirkan kompetisi tiga hari kedepan, tepatnya pada 10 Oktober 2020.

"Kami bergulir kembali pada 10 Oktober 2020," demikian pernyataan Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS).

"Kami akan menjalankan tes corona pada seluruh pihak yang berkepentingan," kata Sekretaris Jenderal FAS, Yazeen Buhari, dilansir dari Straittimes.

Namun, menurut kabar terbaru, Liga Super Singapura kemungkinan akan molor dari jadwal yang telah ditentukan.

Pasalnya, 8 dari 9 kontestan SPL baru saja menjalankan tes swab COVID-19 pada Minggu (4//10/2020).

Selain itu, kompetisi hanya bisa bergulir jika setiap pelaku sepak bola Singapura dinyatakan bebas dari virus corona.

BRUNEI DARUSSALAM

Berbeda dari Indonesia dan Filipina yang masih ada harapan untuk melanjutkan kompetisi, Liga Super Brunei (LSB) musim 2020 terpaksa dibatalkan di tengah jalan.

Dilansir dari Nfabd.org, keputusan tersebut diumumkan Asosiasi Sepak Bola Brunei (NFABD) dua pekan lalu.

NFADB menyebut pandemi COVID-19 menjadi alasan utama kompetisi musim ini dinyatakan gugur.

Baca Juga: Ada Pemain Timnas Indonesia, Ini 10 Pemain Termahal Asal Asia Tenggara

LSB 2020 sebenarnya baru memainkan masing-masing dua laga bagi setiap klub.

Masih ada total 224 pertandingan yang seharusnya dimainkan.

Selain itu, NFABD juga membatalkan turnamen usia 16 dan 19 tahun lantaran alasan yang sama.

Ke depannya, federasi berniat untuk mengganti liga dengan Piala FA selambat-lambatnya 1 November 2020.

Perlu digarisbawahi, wacana itu akan sepenuhnya bergantung pada persetujuan pemerintah dan perkembangan situasi pandemi.

KAMBOJA

Kamboja menjadi salah satu negara ASEAN yang tak mengalami kendala dalam menggelar kompetisi sepak bola.

Awalnya, Liga Kamboja sempat terhenti sejenak sebelum dilanjutkan pada Juli lalu.

Hanya, kompetisi kali ini mengalami perubahan format.

Dalam format terbaru, setiap tim hanya memainkan 12 pertandingan atau separuh kompetisi.

Kemudian, enam tim teratas akan ditandingkan kembali untuk memperebutkan gelar juara.

Tujuh tim sisanya saling bersaing agar lolos dari degradasi.

Pnom Penh Crown menjadi pemuncak klasemen sementara dan berpeluang menjadi kampiun musim ini.

Sementara penghuni posisi buncit adalah Electricite du Cambodge.

Liga Kamboja hanya menyisakan tiga pertandingan dan diperkirakan pada akhir Oktober sudah selesai.

Pendukung pun diizinkan memasuki stadion mulai akhir September kemarin, namun hanya sebanyak 10 persen dari kapasitas stadion.

Baca Juga: Liga 1 Tidak Berjalan, Ada Kemunduran dari Sepak Bola Indonesia

VIETNAM

Vetnam sempat mengalami lika-liku dalam menggulirkan kompetisi sepak bola.

Negara berpenduduk 95,54 juta orang itu sudah mengalami tiga kali penundaan kompetisi.

Hal tersebut disebabkan melonjaknya kasus COVID-19 yang tak terduga.

Namun, sejak bergulir pada akhir Juli kemarin, hingga kini tak lagi terjadi penangguhan kompetisi.

Format kompetisi menganut paham seperti yang diterapkan Kamboja.

Liga Viatnam atau V.League 1 2020 baru saja mengakhiri setengah musim pada 1 Oktober.

Delapan tim akan bersaing meraih gelar juara liga, sedangkan enam tim akan berjuang menghindari degradasi.

Menurut jadwal, putaran kedua akan dimulai pada 9 Oktober 2020.

Laga pertama mempertemukan Sai Gon vs Hong Linh Ha Tinh dan Viettel vs Hoan Anh Gia Lai di waktu yang sama.

THAILAND

Liga Thailand tak bernasib berbeda dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Thai League 1 sempat terhenti sejak Maret lalu karena pandemi.

Setelah lima bulan tanpa kompetisi, Thai League 1 akhirnya berputar kembali pada September kemarin.

Mulanya, kompetisi sempat batal bergulir karena salah satu pemain asing kedapatan tertular virus corona.

Akibatnya, Federasi Sepak Bola Thailand memutuskan menunda dua pertandingan.

Namun, enam pertandingan lainnya masih berlanjut sesuai jadwal.

Liga Thailand tetap memakai format lama, yakni mempertahankan sistem home-away atau kompetisi berjalan dua putaran.

Saat ini BG Pathum United FC memuncaki klasemen sementara dengan koleksi 19 poin.

Sedangkan posisi terbawah dihuni oleh Rayong FC, yang gagal memperoleh satu poin pun dalam 7 pertandingan.

Baca Juga: Liga 1 2020 Bisa Jadi Opsi Digelar dengan Format Satu Putaran?

LAOS

Liga Premier Laos 2020 merupakan kompetisi tersantai di kawasan Asia Tenggara.

Bagaimana tidak? Kasus COVID-19 yang rendah di negara itu membuat kompetisi hampir berjalan normal tanpa kendala.

Selain itu, para pendukung bebas menonton ke stadion tanpa penerapan protokol kesehatan.

Laga pembuka menyajikan Master 7 FC melawan Lao Toyota FC pada 11 Juli lalu.

Hingga saat ini Liga Laos sudah memasuki pekan ke-13 dan akan berakhir minggu depan.

Lao Toyota FC dipastikan kembali mempertahankan gelar juara yang diraihnya pada musim lalu.

Pasalnya, perolehan poin Lao Toyota tak mungkin lagi terkejar oleh peringkat kedua dengan selisih 7 poin.

MALAYSIA

Senasib dengan Liga Laos, Malaysia Premier League (MPL) 2020 tinggal menyisakan satu pekan pertandingan.

Gelar juara musim ini pun sudah berhasil disabet oleh Johor Darul Takzim (JDT).

Kepastian tersebut didapatkan setelah JDT sukses mengalahkan Sabah FA pada pekan ke-10, Jumat (2/10/2020).

JDT meraih gelar juara dengan mengumpulkan 26 poin dari 10 pertandingan.

Poin tersebut mustahil dikejar peringkat dua klasemen, Kedah FA, yang baru meraih 19 poin.

Kompetisi ini bisa dikatakan cepat berakhir karena tidak mengadaptasi sistem seperti Laos maupun Vietnam.

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memilih memakai regulasi satu putaran, di mana setiap tim hanya bertanding sekali.

Selain itu, demi kelancaran kompetisi, diberlakukan protokol COVID-19 secara ketat dan disiplin.

"Perangkat pertandingan yang ditunjuk MFL akan menginspeksi stadion atau lapangan pertandingan sebelum liga dilanjutkan dan SOP akan dibagikan ke seluruh tim," ucap Chief Executive Officer (CEO) MFL, Datuk Ab Ghani Hassan.

"Agar Liga Malaysia 2020 berjalan lancar, MFL juga sudah bertemu dengan Komite Wasit FAM untuk membahas persiapan dan penyusunan SOP. Yang pasti kami siap untuk melanjutkan seluruh Liga Malaysia musim ini," tandasnya.

 

Instagram Shan United
Para pemain Shan United merayakan gelar juara Liga Myanmar musim 2020.

Baca Juga: Sebelum Gabung Manchester United, Edinson Cavani Terjangkit COVID-19 dan Nyaris Pensiun

MYANMAR

Di saat mayoritas negara ASEAN masih berkutat dengan kompetisi masing-masing, Myanmar justru sudah merampungkan kompetisi.

Shan United keluar sebagai juara Liga Myanmar 2020 usai mengalahkan Yadanarbon pada Kamis (1/10/2020).

Raihan trofi kali ini membuat Shan United sukses menjadi juara back-to-back Liga Myanmar usai menjadi kampiun musim lalu.

Negara berpenghuni 53.71 juta penduduk itu awalnya juga turut terkena imbas pandemi COVID-19.

Liga Myanmar yang mulai bergulir sejak Januari terpaksa terhenti pada bulan Maret.

Akan tetapi, kompetisi akhirnya direstui kembali berlanjut pada awal Agustus lalu.

Guna mencegah adanya klaster di lingkungan sepak bola, Liga Myanmar dipusatkan di Kota Yangon.

TIMOR LESTE

Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL) hingga kini belum memutuskan menggelar kompetisi Liga Futebol Amadora Primeira.

Kompetisi kasta tertinggi tersebut sejatinya berakhir pada September lalu.

Usut punya usut, FFTL tengah mengalami masalah internal yang menyebabkan kompetisi tak kunjung berjalan.

Meski tidak ada liga, federasi telah menggelar turnamen pengganti, yakni Copa FFTL pada Agustus kemarin.

Menurut kabar, Liga Futebol Amadora Primeira dijadwalkan akan bergulir pada November mendatang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P