Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meskipun masih anak-anak, sepak bola Jerman tak memberikan toleransi sedikitpun.
Bila salah maka tetap salah. Dari situlah mental Kim mulai terbentuk.
"Saya main bola dari (usia) 4 tahun, ya enggak lancar terus, ada juga pelatih yang enggak suka mainin saya, jadi mentalnya sudah terbentuk dari dulu," ucap Kim.
"Di Jerman berbeda, banyak yang berbakat tapi berbakat saja tidak cukup.
"Misalnya attitude-nya kurang ya di buang, dengan begitu usia 6 dan 8 kita harus menerima, gimana caranya harus mikir buat main," tuturnya.